1.
LATAR
BELAKANG
Pada tanggal 18 agustus
1945 PPKI mengesahkan UUD 1945. Pada saat itu sudah ditetapkan bahasa negara
dan bendera negara yaitu merah putih, namun belum diputuskan lambang negara dan
lagu kebangsaan indonesia. Lagu negara sebenarnya sudah pernah diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman
yang dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 pada penutupan kongres pemuda
indonesia yang kedua. Kemudian lagu tersebut diubah namanya dan diberi judul
”Indonesia Raya”
Pada saat itu lambang
negara belum ada. Pada awal tahun 1950 pemerintah membentuk Panita Lencana
Negara, yang diketuai oleh bapak Muhamad Yamin dan Sultan Hamidd II. Panitia
tersebut mengadakan sayembara lambang negara. Lambang negara ditetapkan oleh
pemerintah, relasi tersebut dilakukan dengan menerbitkan PP No.66/1951 tanggal
17 oktober 1951, dan menetapkan lambang negara indonesia yaitu Garuda
Pancasila, yang berlaku sejak 17 agustus 1950.
2.
Arti
dan Makna Garuda Pancasila
Lambang Garuda
Pancasila memiliki komponen yaitu :
1. Garuda
merupakan seokor burung filosofi, posisi Garuda yang berdiri tegak dengan
kepala menghadap ke kanan dengan mulut sedikit terbuka. Mengembangkan kedua
sayapnya keatas.
2. Terdapat
perisai pada dada Garuda yang terbagi menjadi lima ruuang.
3. Senuah
pita putih yang bertuliskan ”bhineka tunggal ika” dicengkram dengan kaki sang
Garuda.
3 .Makna pada Wujud Burung
a. Makna
dari paruh, sayap, ekor, dan cakar, melambangkan tenaga pembangunan dalam
peradaban bangsa indonesia. Perisai di dada sang Garuda melambangkan kebudayaan
Indonesia sebagai senjata dalam memperjuangkan tujuan yang hendak dicapai serta
melindungi diri dari ancaman. Garis hitam di tengah-tengah melambangkan
katulistiwa, yang melewati kepulauan indonesia. Sedangkan semboyang Bhineka
Tunggal Ika melambangkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
b. Badan
sang Garuda yang berwarna kuning emas melambangkan kebesaran dan keluhuran
negara insonesia.
c. Bulu-bulu
sang Garuda melukiskan hari bersejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
·
Bulu sayap berjumlah 17 helai melukiskan
tanggal proklamasi kemerdekaan.
·
Bulu ekor berjumlah 8 helai melukiskan
bulan proklamasi kemerdekaan.
·
Bulu di bagian bawah perisai berjumlah
19 helai.
·
Bulu kecil dibagian bawah leher
berjumlah 45 helai.
· Bulu bagian bawah perisai digabung
dengan bulu dibagian bawah leher melambangkan tahun proklamasi kemerdekaan
yaitu tahun 1945.
4.
Makna
Tameng
Pada dada sang Garuda terdapat tameng yang berbentuk
jantung. Tameng tersebut meiliki lima ruang. Tiap ruang memiliki simbol yang
berbeda satu sama lainnya. Simbol-simbol tersebut merupakan lambang dari
sila-sila pancasila. Adapun simbolnya sebagai berikut.
a. Simbol
bintang merupakan simbol kesucian dan kesakralan. Dengan cahayanya bintang
menerangi alam semesta termasuk menerangi kehidupan manusia. Simbol ini
melambangkan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Rantai
emas melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai ini terdiri
dari 17 buah yaitu 9 buah bundar dan 8 buah persegi. Yang bundar melambangkan
laki-laki, sedangkan yang persegi melambangkan perempuan. Rantai yang
tersambung dengan erat melambangkan hubungan yang kuat antara laki-laki dengan
perempuan.
c. Pohon
beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia , pohon beringin sebagai pohon
besar dan rindang digunakan untuk berteduh dan berlindung. Pada pohon beringin
terdapat keseimbangan antara akar, batang, dan daunnya saling mendukung dalam
menjalankan fungsinya masing-masing , seperti halnya membina persatuan
indonesia.
d. Kepala
banteng merupakan lambang sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Banteng merupakan hewan yang
berguna sebagai alat produk, penghasil rabuk dan juga sebagai tabungan. Banteng
sering disimbolkan sebagai simbol kebesaran. Simbol ini digunakan sebagai
simbol perjuangan indonesia.
e. Padi
dan kapas merupakan lambang sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Padi merupakan lambang kecukupan makanan dan kapas merupakan lambang kecukupan
pakaian. Kecukupan pangan dan sandang sekedar mencerminkan kebutuhan yang
beraneka ragam.
5. .Semboyan Bhineka Tunggal Ika
Semboyan
ini dekemukakan oleh pujangga Mpu Tantular dalam bukunya Sutasoma untuk
menunjukkan kerukunan kehidupan beraga,ma ada waktu pemerintahan Hayam Wuruk di
Kerajaan Majapahit. Ungkapan aslinya
berbunyi; Siwatattwa lawan
Buddhatattwa tunggal, bineka tungga ika, tan hana dharma mangrawa. Agama
Hindu dan Budha itu satu, berbeda tapi satu juga, tidak ada ajaran agama yang
mendua. Perbedaan adalah warna kehidupan alami, dan tidak perlu dilenyapkan ,
tetai dikelola agar tetap dalam persatuan, seperti indahnya warna-warni pelangi
di angkasa.
6. Mitologi tentang Garuda
Pilihan burung Garuda sebagai lambing negara adalah
penemuan yang cemerlang karena burug Garuda sudah sejak dulu kala menghiasi
kebudayaan bangsa Indonesia. Dalam PP
No.44/1958 tentang Panji dan Lambang Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara secara tegas diyatakan bahwa Garuda adalah burung mythos yang bersifat kedewaan.
7. Mitologi Garuda dalam Mahabrata
Garuda sudah termuat dalam kitab tua Mahabrata, yang
ditulis ulang pada masa pemerintahan Dharmawangsa (991-1007) dari Kerajaan
Mataram. Kisah Garuda terdapat pada kitab pertama yang bernama Adiparwa.
8. Mitologi Garuda dalam Ceritera DewiSri
8. Mitologi Garuda dalam Ceritera DewiSri
Di
cerita ini Garuda berperan sebagai peliharaan Dewa Wisnu yang dinamai Garuda Winanteya. Disini ia
menolong Dewi Sri dari terkaman seekor burung raksasa. Dengan paruhnya yang
kuat burung raksasa itu dipatuknya dan Dewi Sri disambarnya. Dewi Sri kemudian
terlepas dari genggamannya dan terjatuh ke tanah. Badannya hancur, tetapi atas
kehendak Sang Hyang Narada, jasad Dewi Sri disiram Air Amerta, sehingga Dewi
sri pulih kembali seperti sedia kala. Dewi Sri mengucampak terima kasih atas
pertolongan Garuda Winanteya. Atas jasanya itu Dewi Sri member hadiah berupa
anting-anting, sedangkan adiknya memberikan hadiah berupa jambang. Dengan
memakai pakaian itu Garuda Winanteya terlihat sangat gagah.
9. Mitologi Garuda dalam Kaba Rambun Pamenan
9. Mitologi Garuda dalam Kaba Rambun Pamenan
Dalam
cerita ini peran Garuda ialah membalas budi Rambun Pamenan karna telah membantu
Garuga membunuh naga yang hendak memangsa anak Garuda. Garuda membantu Pamenan
dalam hal mengantarkan Pamenan menuju lapangan rumput dekat negeri Cerminterus
untuk menyelamatkan Ibu Pamenan yang
terpenjara dari perbudakan dan penjajahan di kerajaan Cerminterus dan
mengantarkan Pamenan dan Ibunya Pulang ke Negari Kampungdalam.
Peranan Garuda dalam
Peristiwa Lainnya
Diantaranya adalah Raja Erlangga, terkenal sebagai raja
yang telah menggunakan cap kerajaan yang disebut (Garudamukha). Banyak juga
candi-candi yang memuat lukisan Garuda, terutama melukiskan Garuda sebagai
kendaraan Wisnu. Selain itu garuda sering dilukiskan dalam berbagai peristiwa,
seperti Candi Kedaton.
Garuda Pancasila adalah lambing bangsa dan Negara
Republik Indonesia. Di dalamnya tersimpan identitas bangsa Indonesia, di
samping nilai-nilai historis, sosio-budaya dan filosofis. Bahkan di dalam
Garuda Pancasila tersimpan pula semangat juang bangsa Indonesia, yang pantang
menyerah mencapai tujuannya.
Dalam
cerita ini Dewa Wisnu memelihara burung Garuda yang bernama Garuda Winanteya.
Diceritkan bahwa Dewi Sri dipinang oleh raksasa Raja Mahapunggung, kemudian
Burung Garuda Winanteya menolong Dwei Sri yang hendak diculik oleh Burung Wilmuka.
Jadi disini sudah jelas bahwa Burng Garuda adalah sosok yang gagah berani.
0 comments:
Post a Comment