Pendidikan di Singapura
dikelola oleh Departemen Pendidikan yang bertugas untuk mengontrol
perkembangan dan administrasi pendanaan sekolah negeri oleh pemerintah
serta menjadi penasehat dan pengawas sekolah swasta. Untuk sekolah
swasta dan negeri, terdapat variasi dalam hal kurikulum, bantuan
pendanaan dari pemerintah, SPP untuk siswa, dan kebijakan seleksi masuk.
Anggaran
untuk pendidikan biasanya sekitar 20 persen dari APBN tahunan, dimana
itu digunakan untuk mensubsidi pendidikan negara dan pendidikan swasta
bagi warga Singapura serta untuk dana program Edusave. Biaya pendidikan
biasanya lebih tinggi bagi non-warga negara. Pada tahun 2000,
Undang-Undang Pendidikan Wajib mewajibkan anak-anak usia sekolah dasar
(kecuali mereka yang menyandang cacat). Orangtua akan dikenakan tindak
pidana jika mereka gagal mendaftarkan anaknya di sekolah dan memastikan
kehadiran anaknya. Pengecualian diperbolehkan untuk homeschooling
atau lembaga keagamaan, tetapi orangtua harus mengajukan permohonan
pembebasan dari Departemen Pendidikan dan memenuhi beberapa persyaratan
minimum.
Bahasa
utama yang digunakan sekolah Singapura saat proses belajar mengajar
adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa pertama yang
dipelajari oleh separuh anak-anak pada usia prasekolah dan menjadi
bahasa utama dalam proses belajar mengajar saat mencapai sekolah dasar.
Meskipun bahasa Melayu, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil juga merupakan
bahasa resmi, bahasa Inggris tetap menjadi bahasa pengantar untuk
hampir semua mata pelajaran kecuali pelajaran bahasa asing, meskipun ada
ketentuan untuk penggunaan bahasa Inggris pada tahap awal. Beberapa
sekolah untuk menengah kebawah yang dikelola oleh Rencana Bantuan
Khusus, mendorong penggunaan bahasa ibu dan terkadang mengajar dengan
bahasa Mandarin. Beberapa sekolah telah bereksperimen dengan kurikulum
yang mengintegrasikan pelajaran bahasa (baik bahasa Inggris maupun
bahasa asing) dengan matematika dan ilmu pengetahuan.
Sistem pendidikan di Singapura sering disebut sebagai yang terkemuka di dunia dan mendapat banyak pujian dari banyak pihak.
1. Sejarah Pendidikan di Singapura
Sir
Thomas Stamford Raffles mendirikan Institut Singapura (sekarang dikenal
sebagai Institut Raffles) pada tahun 1823, yang memulai pendidikan di
Singapura yang berada dibawah kekuasaan Inggris. Kemudian, terdapat tiga
jenis sekolah muncul di Singapura yaitu sekolah Melayu, sekolah
Tionghoa dan Tamil, dan sekolah Bahasa Inggris. Sekolah Melayu
digratiskan untuk semua siswa oleh Inggris, dimana bahasa Inggris
dijadikan bahasa utama dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar
sekolah Tionghoa dan Tamil mengajarkan dengan bahasa ibu masing-masing.
Siswa dari sekolah Tionghoa sangat serius mengikuti perkembangan di
Tiongkok, terutama saat kebangkitan nasionalisme Tiongkok.
Selama Perang Dunia II, banyak siswa di Singapura yang putus sekolah. Hal tersebut menyebabkan terjadinya backlog siswa setelah perang. Pada tahun 1947, program pendidikan sepuluh tahun dirumuskan. Antara tahun 1950 dan 1960-an, ketika ekonomi di Singapura
mulai berkembang, Singapura mengadopsi sistem pendidikan yang
menyediakan tenaga kerja terampil untuk program industrialisasi serta
untuk menurunkan angka pengangguran. Kebijakan bilingualisme di sekolah
secara resmi diperkenalkan pada tahun 1960, dimulai dengan menetapkan
bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara. Pendidikan untuk anak-anak
dari semua ras dan latar belakang mulai terbentuk.
Pada
tahun 1980-an, perekonomian Singapura mulai makmur, membuat fokus
sistem pendidikan Singapura bergeser dari kuantitas menjadi kualitas.
Diferensiasi bagi siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda mulai
dilaksanaan, seperti pembenahan pendidikan kejuruan dan pembentukan
Institut Teknologi baru.
Pada tahun 1997, sistem
pendidikan di Singapura mulai berubah menjadi “kemampuan yang
digerakkan” setelah Perdana Menteri Goh Chok Tong merumuskan visi
pendidikan sebagai tempat untuk mempelajari bangsa. Kebijakan ini lebih
menekankan kepada pendidikan nasional, berpikir kreatif, pembelajaran
kolaboratif, dan pembelajaran TIK. Sekolah menjadi lebih beragam dan
diberi otonomi yang lebih bebas dalam menentukan kurikulum sendiri dan
potensi akademik di daerahnya. Perbedaan antara berbagai aliran akademis
mulai hilang. Kementerian Pendidikan secara resmi menyatakan bahwa
“kesempurnaan” tidak hanya diukur dari segi akademik, sama seperti
pegunungan “kesempurnaan” yang memiliki banyak puncak.
2. Jenjang Sekolah
Tahun
ajaran dibagi menjadi dua semester. Semester pertama dimulai pada awal
Januari dan berakhir pada bulan Mei, sedangkan semester kedua dimulai
pada bulan Juli dan berakhir pada bulan November.
Tingkat / Kelas
|
Usia rata-rata
|
Prasekolah | |
Kelompok bermain | 3-4 |
Taman kanak-kanak | 4-6 |
Sekolah dasar | |
Dasar 1 | 6-7 |
Dasar 2 | 7-8 |
Dasar 3 | 8-9 |
Dasar 4 | 9-10 |
Dasar 5 | 10-11 |
Dasar 6 | 11-12 |
Sekolah menengah | |
Menengah 1 | 12-13 |
Menengah 2 | 13-14 |
Menengah 3 | 14-15 |
Menengah 4 | 15-16 |
Menengah 5 | 16-17 |
Pasca sekolah menengah | |
Perguruan tinggi atau universitas | Bervariasi |
3. Taman Kanak-Kanak di Singapura
Taman
kanak-kanak di Singapura menyediakan pendidikan prasekolah hingga tiga
tahun untuk anak-anak usia 3-6 tahun. Tiga tahun tersebut biasa disebut Nursery, Kindergarten 1 (K1), dan Kindergarten 2 (K2).
Taman
kanak-kanak menyediakan lingkungan bagi anak-anak yang membuat mereka
belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, dan mempersiapkan
mereka untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan formal di sekolah dasar.
Kegiatan meliputi belajar bahasa (tertulis dan lisan) dan angka,
pengembangan keterampilan pribadi dan sosial, permainan, musik, dan
permainan outdoor. Anak-anak belajar dua bahasa, yaitu bahasa
Inggris dan bahasa ibu mereka (bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau
bahasa Tamil). Banyak taman kanak-kanak swasta atau yang berbasis gereja
tidak mengajarkan bahasa Melayu ataupun bahasa Tamil, sehingga murid
non-Tionghoa mungkin juga akan belajar bahasa Mandarin di taman
kanak-kanak tersebut. Para siswa belajar lima hari per minggu dengan
waktu belajar selama 3 sampai 4 jam per hari.
Taman
kanak-kanak dijalankan oleh sektor swasta, termasuk yayasan masyarakat,
badan keagamaan, dan pebisnis. Ada lebih dari 200 taman kanak-kanak
yang terdaftar di Departemen Pendidikan. Taman kanak-kanak juga
dijalankan oleh pusat penitipan anak dan sekolah internasional.
Partai
Aksi Rakyat, yang telah memerintah Singapura sejak tahun 1957,
menjalankan 247 taman kanak-kanak melalui badan amalnya yang bernama PAP
Community Foundation.
4. Pendidikan Dasar di Singapura
Pendidikan
dasar biasanya dimulai pada usia tujuh tahun, terdiri dari tahap dasar
empat tahun (dasar 1 sampai 4) dan tahap orientasi dua tahun (dasar 5
sampai 6). Pendidikan dasar wajib menurut Undang-Undang Wajib Belajar
sejak tahun 2003. Pengecualian dibuat untuk siswa yang mengikuti homeschooling,
anggota lembaga keagamaan penuh waktu, atau mereka yang memiliki
kebutuhan khusus yang tidak dapat menghadiri sekolah formal. Namun,
orangtua harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian
Pendidikan sebelum pengecualian ini diberikan. Pendidikan dasar gratis
untuk semua warga negara Singapura di sekolah-sekolah dibawah lingkup
Departemen Pendidikan, meskipun ada biaya hingga SGD 13 per bulan per
siswa untuk membantu menutupi biaya lain-lain.
Tahap
dasar adalah tahap pertama dari sekolah dasar yang berlangsung selama
empat tahun dari dasar 1 sampai 4. Siswa akan mempelajari dasar bahasa
Inggris, bahasa ibu (termasuk bahasa Mandarin Standar, bahasa Melayu,
bahasa Tamil, dan bahasa India Non-Tamil), matematika, dan ilmu
pengetahuan. Mata pelajaran lainnya termasuk PKn, pendidikan moral, seni dan kerajinan, seni musik,
pendidikan kesehatan, ilmu sosial, dan pendidikan jasmani yang
diajarkan di seluruh dasar 1 sampai 6. Pelajaran sains diajarkan dari
dasar 3 dan seterusnya.
Semua murid melangkah ke
tahap orientasi setelah dasar 4, dimana mereka diajarkan sesuai
kemampuan masing-masing. Sejak tahun 2008, siswa mengalir sesuai dengan
subjek di bawah skema yang disebut “banding berbasis subjek”. Siswa
mengambil pelajaran pada tingkat yang berbeda berdasarkan nilai mata
pelajaran pada akhir dasar 4. Pelajaran bahasa ibu terdapat tingkat
tinggi, tingkat standar, atau tingkat dasar. Sedangkan pelajaran sains
dan matematika terdapat tingkat standar atau dasar.
Setelah
enam tahun pendidikan dasar, siswa harus mengikuti Primary School
Leaving Examination (PSLE). Setelah itu siswa akan memilih sekolah
menengah sesuai dengan hasil PSLE, prestasi, dan minat. Sekolah menengah
dapat memilih sejumlah siswa berdasarkan bakat khusus mereka sebelum
para siswa mengikuti PSLE.
4.1. Program Pendidikan Berbakat
Program
Pendidikan Berbakat (GEP) didirikan oleh Departemen Pendidikan pada
tahun 1984 untuk memenuhi bakat intelektual siswa. Program ini bertujuan
untuk mengembangkan anak-anak yang memiliki bakat potensial dan
memberikan mereka penekanan khusus pada tingkat berpikir tinggi dan
pemikiran kreatif. Saat ini ada 9 sekolah dasar yang menawarkan Program
Pendidikan Berbakat. Program Pendidikan Berbakat untuk sekolah menengah
diberhentikan pada akhir tahun 2008 karena siswa lebih memilih Program
Terpadu.
Seleksi akan dilakukan di dasar 3. Siswa
yang ditawarkan program ini akan diberikan pengayaan khusus untuk
meningkatkan kemampuan mereka. Namun, siswa GEP tetap harus mengikuti
PSLE seperti siswa lainnya.
5. Pendidikan Menengah di Singapura
Berdasarkan
hasil PSLE, siswa akan ditempatkan di jalur pendidikan menengah yang
berbeda yaitu “Khusus”, “Percepatan”, “Normal (Akademik)”, atau “Normal
(Teknik)”. Orang Singapura dilarang mengunjungi sekolah internasional
tanpa izim Departemen Pendidikan.
“Khusus” dan
“Percepatan” adalah program empat tahun menjelang ujian
Singapore-Cambridge GCE Tingkat “O”. “Normal” adalah program empat tahun
yang mengarah ke ujian tingkat normal, dengan kemungkinan tahun kelima
diikuti oleh ujian tingkat “O”.
Terjadi perdebatan yang masih berlangsung tentang efektivitas sistem streaming, salah satu alasan sistem tersebut harus dihapuskan karena terdapat efek psikologis yang merugikan.
Mata
pelajaran yang dipelajaran di sekolah menengah adalah bahasa Inggris,
bahasa ibu, matematika, sains, dan humaniora. Beberapa mata pelajaran
baru seperti komputer dan studi teater dan drama sedang diperkenalkan.
Setelah
menyelesaikan 4 atau 5 tahun pendidikan sekolah menengah, siswa akan
berpartisipasi dalam ujian GCE tingkat “O” yang menentukan
pra-universitas atau institusi pasca sekolah menengah yang dituju.
Sistem penilaian berada pada rentang A1 (terbaik) sampai F9 (terburuk).
Mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Inggris, humaniora, sains,
dan matematika.
5.1. Kegiatan Ekstrakurikuler di Singapura
Kegiatan
ekstrakurikuler wajib di tingkat dasar dan menengah, di mana semua
murid harus berpartisipasi dalam setidaknya satu kegiatan
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang tersedia berupa seni pertunjukan,
kelompok tertentu, dan kelompok olahraga dan permainan. Jumlah
sebenarnya berbeda di setiap sekolah. Siswa dapat memilih untuk
mengikuti lebih dari 1 ekstrakurikuler.
Partisipasi
dalam ekstrakurikuler dinilai bersama-sama dengan prestasi non akademik
lainnya di sekolah pendidikan sekolah menengah dalam sistem penilaian
yang dikenal sebagai LEAPS. Poin dihitung dari segi kepemimpinan,
pengayaan, prestasi, dan partisipasi akan menentukan nilai
ekstrakurikuler siswa. Siswa mungkin akan mendapatkan maksimum dua poin
bonus untuk masuk ke perguruan tinggi bergantung pada nilai
ekstrakurikulernya.
6. Pra-Universitas di Singapura
Pra-universitas
dirancang untuk siswa yang lebih ingin mengejar gelar sarjana di
universitas setelah dua sampai tiga tahun pendidikan di pra-universitas,
dibandingkan berhenti setelah mengenyam pendidikan di politeknik.
Terdapat 18 Junior College (JCs) dan Centralised Institute (CI) dengan
National Junior College (1969) sebagai yang tertua. Kurikulum terdiri
dari dua pelajaran wajib yaitu general paper dan salah satu dari bahasa ibu (Mandarin, Melayu, atau Tamil) dan maksimum empat pelajaran dari GCE tingkat “A”.
7. Diploma dan Pendidikan Kejuruan (Vokasi) di Singapura
7.1. Politeknik
Politeknik
pertama di Singapura, Singapore Polytechnic, didirikan pada tahun 1954.
Ngee Ann Polytechnic, mempunyai sejarah awal pada tahun 1963. Dua
politeknik lainnya, Temasek Polytechnic dan Nanyang Polytechnic,
didirikan pada tahun 1990-an. Yang terbaru, Republic Polytechnic
didirikan pada tahun 2003.
Politeknik di
Singapura menyediakan pendidikan diploma selama 3 tahun. Mereka menerima
siswa berdasarkan hasil GCE tingkat “O”, GCE tingkat “A”, atau hasil
pendidikan di Institute of Technical Education (ITE). Tidak seperti
politeknik di beberapa negara lain, mereka tidak menawarkan program
gelar.
Politeknik menawarkan berbagai macam
pendidikan di berbagai bidang termasuk teknik, studi bisnis, akuntansi,
pariwisata, manajemen perhotelan, komunikasi massa, media digital, dan
bioteknologi. Ada juga program khusus seperti teknik kelautan,
penelitian laut, keperawatan, dan optometri.
Lulusan
politeknik dengan nilai yang baik dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan lebih lanjut di universitas atau universitas luar negeri.
Politeknik
juga telah bekerja sama dengan banyak universitas asing untuk
memberikan kesempatan kepada lulusannya untuk mendapatkan gelar atau
pendidikan tambahan.
7.2. Institute of Technical Education
Institute
of Technical Education (ITE) menerima siswa berdasarkan hasil GCE
tingkat “O” atau GCE tingkat “N” kemudian diberikan pendidikan selama
dua tahun untuk mendapatkan “Sertifikat Nasional ITE” Terdapat empat
sekolah ITE di Singapura. Beberapa lulusan ITE melanjutkan pendidikannya
di politeknik dan universitas. Lulusan ITE terkadang dipandang kurang
mampu dan mungkin kurang sukses dibandingkan Junior College.
8. Universitas di Singapura
Singapura
memiliki enam universitas negeri yaitu National University of
Singapore, Nanyang Technological University, Singapore Management
University, Singapore University of Technology & Design, Singapore
Institute of Technology, dan SIM University.
National
University of Singapore dan Nanyang Technological University
masing-masing memiliki lebih dari 30.000 mahasiswa dan menyediakan
berbagai program gelar sarjana dan pascasarjana termasuk gelar doktor.
Keduanya juga mendirikan universitas riset dengan ribuan staf peneliti
dan mahasiswa pascasarjana. Pada tahun 2012, kedua universitas ini masuk
ke daftar 50 universitas terbaik di dunia.
Singapore
Management University (SMU) yang dibuka pada tahun 2000 adalah rumah
bagi lebih dari 7.000 mahasiswa dan terdiri dari enam fakultas yang
menawarkan program sarjana, pascasarjana, dan PhD di Manajemen Bisnis,
Akuntansi, Ekonomi,
Manajemen Sistem Informasi, Hukum, dan Ilmu Sosial. Universitas ini
memiliki pusat penelitian, sejumlah lembaga unggulan, dan memberikan
program-program untuk publik.
SIM University
(UniSIM) adalah universitas swasta yang dibuka pada tahun 2005 dan hanya
menerima mahasiswa paruh waktu dan menawarkan program gelar paruh waktu
untuk orang dewasa yang sedang bekerja. Pada tahun 2012, pemerintah
memberikan status negeri pada UniSIM dan berencana memperluas
universitas dengan menawarkan program gelar penuh waktu.
Dua
universitas lain yang juga disponsori pemerintah yaitu Singapore
University of Technology and Design dan Singapore Institute of
Technology. Banyak perguruan tinggi swasta yang ada, termasuk perguruan
tinggi asing yang telah mendirikan kampus di Singapura seperti Chicago
Business School dan Technische Universität München.
James
Cook University Singapore, University of Adelaide, Southern Cross
University, University of New Brunswick, Queen Margaret University,
Temple University, The City University of New York, Baruch College,
University of Nevada, Las Vegas, Aventis School of Management, Curtin
University of Technology, dan University of Wales Institute, Cardiff
telah membangun kampus di Singapura untuk memberikan kesempatan kepada
siswa lokal dan asing (khususnya Asia) untuk mendapatkan pendidikan
universitas Barat dengan biaya yang lebih sedikit.
Pemerintah
telah berencana membangun universitas baru yang bernama Singapore
University of Technology and Design (SUTD) untuk memenuhi meningkatnya
permintaan pendidikan universitas. Pengerjaannya dimulai pada bulan
April 2012. Kampusnya di Changi siap pada awal 2015.
Biaya
kuliah rata-rata di universitas negeri Singapura sekitar S$ 15.000 – S$
18.000 per tahun (tuition grant/penerima beasiswa); sedangkan S$ 24.000
– S$ 26.000 per tahun (non tuition grant). Penerima beasiswa harus
bekerja magang di perusahaan Singapura selama kurang lebih tiga tahun
tergantung dari kontrak kerjanya. Syarat minimal masuk ke universitas di
Singapura adalah IELTS 6.0. Sedangkan untuk mendapatkan gelar master
(PhD) di Singapura, persyaratan minumum adalah IELTS 6.5.
9. Sekolah Internasional dan Sekolah Swasta di Singapura
Karena
banyak penduduk Singapura yang berasal dari luar negeri, Singapura
menjadi pusat bagi banyak sekolah internasional. Sekolah internasional
dan sekolah swasta di Singapura umumnya tidak mengijinkan siswa
Singapura untuk mendaftar tanpa ijin dari Kementerian Pendidikan. Siswa
dari sekolah internasional kebanyakan berasal dari Malaysia, India, Indonesia, Republik Rakyat Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Belanda, dan Inggris.
Namun,
pada 29 April 2004 Kementerian Pendidikan mengijinkan tiga sekolah
internasional untuk merekrut siswa Singapura tanpa perlu ijin dari
pemerintah. Sekolah tersebut harus mengikuti kebijakan wajib yang
ditetapkan oleh Kementerian seperti menyanyikan lagu kebangsaan
Singapura dan melakukan upacara bendera setiap pagi. Biaya sekolah ini
15 sampai 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan sekolah
internasional lainnya.
Didirikan di bawah
Undang-Undang Pendidikan Swasta, Dewan Pendidikan Swasta adalah lembaga
yang mengatur sektor pendidikan swasta. Selain perannya sebagai
regulator lembaga pendidikan swasta, Dewan juga memfasilitasi upaya
pengembangan standar pendidikan swasta.
10. Singapura Sebagai “Global Schoolhouse”
Pendidikan
selalu menjadi fokus utama Singapura sejak kemerdekaannya pada tahun
1965. Hal ini dikarenakan Singapura tidak memiliki sumber daya alam
sehingga kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan dengan
membangun ekonomi berbasis pengetahuan.
Dalam
beberapa tahun terakhir, tujuan dari sektor pendidikan dan pendidikan
tinggi tidak hanya sekedar membangun kemampuan tenaga kerja lokal,
tetapi mulai dijadikan sebagai sumber pendapatan oleh pemerintah.
Rencana pemerintah yang dimulai pada tahun 2002 adalah menjadikan
Singapura sebagai “Global Schoolhouse” dengan menarik mahasiswa
internasional. Saat ini, Singapura adalah negara tujuan yang populer
bagi siswa internasional. Pada tahun 2002, sektor pendidikan menyumbang
3,6% dari perekonomian Singapura. Pemerintah menargetkan pertumbuhan
sektor ini hingga mencapai 5% dari perekonomian Singapura dalam dekade
berikutnya.
11. Kebijakan Pendidikan di Singapura
Sekolah
di Singapura menerapkan sistem bilingual dimana bahasa Inggris adalah
bahasa utama dan menjadi bahasa pengajaran di sekolah dan bahasa kedua
adalah bahasa ibu (bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau bahasa Tamil).
Orang India non-Tamil dapat mengambil bahasa Tamil atau bahasa lain yang
tidak resmi seperti bahasa Bengal, bahasa Gujarat, bahasa Hindi, bahasa
Punjab, atau bahasa Urdu. Namun, orang Tionghoa yang berlatarbelakang
keluarga yang tidak berbahasa Mandarin harus belajar bahasa Mandarin.
Siswa dengan latarbelakang orang Indonesia harus belajar bahasa Melayu.
Kebijakan
pendidikan di Singapura dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada anak
yang tidak sekolah karena latar belakang keuangan. Iuran di sekolah
negeri telah disubsidi. Tidak ada iuran di sekolah dasar namun setiap
siswa harus membayar maksimum $6,5 per bulan untuk biaya operasional
sekolah. Pemerintah menyediakan beasiswa bagi siswa dengan pendapatan
keluarga kurang dari SGD$2.500 per bulan.
Sumber:
Judul
|
Alamat
|
Education in Singapore | http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Singapore |
Pendidikan di Singapura | http://www.suneducationgroup.com/pendidikan-di-singapura.html |
SISTEM PENDIDIKAN DI SINGAPURA | http://www.ef.co.id/upa/destinations/singapore/education-system/ |
Sistem Pendidikan di Singapura | http://www.wisatasingapura.web.id/2011/07/03/sistem-pendidikan-di-singapura/ |
0 comments:
Post a Comment