Pendidikan di Singapura
 dikelola oleh Departemen Pendidikan yang bertugas untuk mengontrol 
perkembangan dan administrasi pendanaan sekolah negeri oleh pemerintah 
serta menjadi penasehat dan pengawas sekolah swasta. Untuk sekolah 
swasta dan negeri, terdapat variasi dalam hal kurikulum, bantuan 
pendanaan dari pemerintah, SPP untuk siswa, dan kebijakan seleksi masuk.
Anggaran
 untuk pendidikan biasanya sekitar 20 persen dari APBN tahunan, dimana 
itu digunakan untuk mensubsidi pendidikan negara dan pendidikan swasta 
bagi warga Singapura serta untuk dana program Edusave. Biaya pendidikan 
biasanya lebih tinggi bagi non-warga negara. Pada tahun 2000, 
Undang-Undang Pendidikan Wajib mewajibkan anak-anak usia sekolah dasar 
(kecuali mereka yang menyandang cacat). Orangtua akan dikenakan tindak 
pidana jika mereka gagal mendaftarkan anaknya di sekolah dan memastikan 
kehadiran anaknya. Pengecualian diperbolehkan untuk homeschooling
 atau lembaga keagamaan, tetapi orangtua harus mengajukan permohonan 
pembebasan dari Departemen Pendidikan dan memenuhi beberapa persyaratan 
minimum.
Bahasa
 utama yang digunakan sekolah Singapura saat proses belajar mengajar 
adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa pertama yang 
dipelajari oleh separuh anak-anak pada usia prasekolah dan menjadi 
bahasa utama dalam proses belajar mengajar saat mencapai sekolah dasar. 
Meskipun bahasa Melayu, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil juga merupakan
 bahasa resmi, bahasa Inggris tetap menjadi bahasa pengantar untuk 
hampir semua mata pelajaran kecuali pelajaran bahasa asing, meskipun ada
 ketentuan untuk penggunaan bahasa Inggris pada tahap awal. Beberapa 
sekolah untuk menengah kebawah yang dikelola oleh Rencana Bantuan 
Khusus, mendorong penggunaan bahasa ibu dan terkadang mengajar dengan 
bahasa Mandarin. Beberapa sekolah telah bereksperimen dengan kurikulum 
yang mengintegrasikan pelajaran bahasa (baik bahasa Inggris maupun 
bahasa asing) dengan matematika dan ilmu pengetahuan.
Sistem pendidikan di Singapura sering disebut sebagai yang terkemuka di dunia dan mendapat banyak pujian dari banyak pihak.
1. Sejarah Pendidikan di Singapura
Sir
 Thomas Stamford Raffles mendirikan Institut Singapura (sekarang dikenal
 sebagai Institut Raffles) pada tahun 1823, yang memulai pendidikan di 
Singapura yang berada dibawah kekuasaan Inggris. Kemudian, terdapat tiga
 jenis sekolah muncul di Singapura yaitu sekolah Melayu, sekolah 
Tionghoa dan Tamil, dan sekolah Bahasa Inggris. Sekolah Melayu 
digratiskan untuk semua siswa oleh Inggris, dimana bahasa Inggris 
dijadikan bahasa utama dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar 
sekolah Tionghoa dan Tamil mengajarkan dengan bahasa ibu masing-masing. 
Siswa dari sekolah Tionghoa sangat serius mengikuti perkembangan di 
Tiongkok, terutama saat kebangkitan nasionalisme Tiongkok.
Selama Perang Dunia II, banyak siswa di Singapura yang putus sekolah. Hal tersebut menyebabkan terjadinya backlog siswa setelah perang. Pada tahun 1947, program pendidikan sepuluh tahun dirumuskan. Antara tahun 1950 dan 1960-an, ketika ekonomi di Singapura
 mulai berkembang, Singapura mengadopsi sistem pendidikan yang 
menyediakan tenaga kerja terampil untuk program industrialisasi serta 
untuk menurunkan angka pengangguran. Kebijakan bilingualisme di sekolah 
secara resmi diperkenalkan pada tahun 1960, dimulai dengan menetapkan 
bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara. Pendidikan untuk anak-anak 
dari semua ras dan latar belakang mulai terbentuk.
Pada
 tahun 1980-an, perekonomian Singapura mulai makmur, membuat fokus 
sistem pendidikan Singapura bergeser dari kuantitas menjadi kualitas. 
Diferensiasi bagi siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda mulai 
dilaksanaan, seperti pembenahan pendidikan kejuruan dan pembentukan 
Institut Teknologi baru.
Pada tahun 1997, sistem 
pendidikan di Singapura mulai berubah menjadi “kemampuan yang 
digerakkan” setelah Perdana Menteri Goh Chok Tong merumuskan visi 
pendidikan sebagai tempat untuk mempelajari bangsa. Kebijakan ini lebih 
menekankan kepada pendidikan nasional, berpikir kreatif, pembelajaran 
kolaboratif, dan pembelajaran TIK. Sekolah menjadi lebih beragam dan 
diberi otonomi yang lebih bebas dalam menentukan kurikulum sendiri dan 
potensi akademik di daerahnya. Perbedaan antara berbagai aliran akademis
 mulai hilang. Kementerian Pendidikan secara resmi menyatakan bahwa 
“kesempurnaan” tidak hanya diukur dari segi akademik, sama seperti 
pegunungan “kesempurnaan” yang memiliki banyak puncak.
2. Jenjang Sekolah
Tahun
 ajaran dibagi menjadi dua semester. Semester pertama dimulai pada awal 
Januari dan berakhir pada bulan Mei, sedangkan semester kedua dimulai 
pada bulan Juli dan berakhir pada bulan November.
| 
Tingkat / Kelas | 
Usia rata-rata | 
| Prasekolah | |
| Kelompok bermain | 3-4 | 
| Taman kanak-kanak | 4-6 | 
| Sekolah dasar | |
| Dasar 1 | 6-7 | 
| Dasar 2 | 7-8 | 
| Dasar 3 | 8-9 | 
| Dasar 4 | 9-10 | 
| Dasar 5 | 10-11 | 
| Dasar 6 | 11-12 | 
| Sekolah menengah | |
| Menengah 1 | 12-13 | 
| Menengah 2 | 13-14 | 
| Menengah 3 | 14-15 | 
| Menengah 4 | 15-16 | 
| Menengah 5 | 16-17 | 
| Pasca sekolah menengah | |
| Perguruan tinggi atau universitas | Bervariasi | 
3. Taman Kanak-Kanak di Singapura
Taman
 kanak-kanak di Singapura menyediakan pendidikan prasekolah hingga tiga 
tahun untuk anak-anak usia 3-6 tahun. Tiga tahun tersebut biasa disebut Nursery, Kindergarten 1 (K1), dan Kindergarten 2 (K2).
Taman
 kanak-kanak menyediakan lingkungan bagi anak-anak yang membuat mereka 
belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, dan mempersiapkan 
mereka untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan formal di sekolah dasar. 
Kegiatan meliputi belajar bahasa (tertulis dan lisan) dan angka, 
pengembangan keterampilan pribadi dan sosial, permainan, musik, dan 
permainan outdoor. Anak-anak belajar dua bahasa, yaitu bahasa 
Inggris dan bahasa ibu mereka (bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau 
bahasa Tamil). Banyak taman kanak-kanak swasta atau yang berbasis gereja
 tidak mengajarkan bahasa Melayu ataupun bahasa Tamil, sehingga murid 
non-Tionghoa mungkin juga akan belajar bahasa Mandarin di taman 
kanak-kanak tersebut. Para siswa belajar lima hari per minggu dengan 
waktu belajar selama 3 sampai 4 jam per hari.
Taman
 kanak-kanak dijalankan oleh sektor swasta, termasuk yayasan masyarakat,
 badan keagamaan, dan pebisnis. Ada lebih dari 200 taman kanak-kanak 
yang terdaftar di Departemen Pendidikan. Taman kanak-kanak juga 
dijalankan oleh pusat penitipan anak dan sekolah internasional.
Partai
 Aksi Rakyat, yang telah memerintah Singapura sejak tahun 1957, 
menjalankan 247 taman kanak-kanak melalui badan amalnya yang bernama PAP
 Community Foundation.
4. Pendidikan Dasar di Singapura
Pendidikan
 dasar biasanya dimulai pada usia tujuh tahun, terdiri dari tahap dasar 
empat tahun (dasar 1 sampai 4) dan tahap orientasi dua tahun (dasar 5 
sampai 6). Pendidikan dasar wajib menurut Undang-Undang Wajib Belajar 
sejak tahun 2003. Pengecualian dibuat untuk siswa yang mengikuti homeschooling,
 anggota lembaga keagamaan penuh waktu, atau mereka yang memiliki 
kebutuhan khusus yang tidak dapat menghadiri sekolah formal. Namun, 
orangtua harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian 
Pendidikan sebelum pengecualian ini diberikan. Pendidikan dasar gratis 
untuk semua warga negara Singapura di sekolah-sekolah dibawah lingkup 
Departemen Pendidikan, meskipun ada biaya hingga SGD 13 per bulan per 
siswa untuk membantu menutupi biaya lain-lain.
Tahap
 dasar adalah tahap pertama dari sekolah dasar yang berlangsung selama 
empat tahun dari dasar 1 sampai 4. Siswa akan mempelajari dasar bahasa 
Inggris, bahasa ibu (termasuk bahasa Mandarin Standar, bahasa Melayu, 
bahasa Tamil, dan bahasa India Non-Tamil), matematika, dan ilmu 
pengetahuan. Mata pelajaran lainnya termasuk PKn, pendidikan moral, seni dan kerajinan, seni musik,
 pendidikan kesehatan, ilmu sosial, dan pendidikan jasmani yang 
diajarkan di seluruh dasar 1 sampai 6. Pelajaran sains diajarkan dari 
dasar 3 dan seterusnya.
Semua murid melangkah ke 
tahap orientasi setelah dasar 4, dimana mereka diajarkan sesuai 
kemampuan masing-masing. Sejak tahun 2008, siswa mengalir sesuai dengan 
subjek di bawah skema yang disebut “banding berbasis subjek”. Siswa 
mengambil pelajaran pada tingkat yang berbeda berdasarkan nilai mata 
pelajaran pada akhir dasar 4. Pelajaran bahasa ibu terdapat tingkat 
tinggi, tingkat standar, atau tingkat dasar. Sedangkan pelajaran sains 
dan matematika terdapat tingkat standar atau dasar.
Setelah
 enam tahun pendidikan dasar, siswa harus mengikuti Primary School 
Leaving Examination (PSLE). Setelah itu siswa akan memilih sekolah 
menengah sesuai dengan hasil PSLE, prestasi, dan minat. Sekolah menengah
 dapat memilih sejumlah siswa berdasarkan bakat khusus mereka sebelum 
para siswa mengikuti PSLE.
4.1. Program Pendidikan Berbakat
Program
 Pendidikan Berbakat (GEP) didirikan oleh Departemen Pendidikan pada 
tahun 1984 untuk memenuhi bakat intelektual siswa. Program ini bertujuan
 untuk mengembangkan anak-anak yang memiliki bakat potensial dan 
memberikan mereka penekanan khusus pada tingkat berpikir tinggi dan 
pemikiran kreatif. Saat ini ada 9 sekolah dasar yang menawarkan Program 
Pendidikan Berbakat. Program Pendidikan Berbakat untuk sekolah menengah 
diberhentikan pada akhir tahun 2008 karena siswa lebih memilih Program 
Terpadu.
Seleksi akan dilakukan di dasar 3. Siswa
 yang ditawarkan program ini akan diberikan pengayaan khusus untuk 
meningkatkan kemampuan mereka. Namun, siswa GEP tetap harus mengikuti 
PSLE seperti siswa lainnya.
5. Pendidikan Menengah di Singapura
Berdasarkan
 hasil PSLE, siswa akan ditempatkan di jalur pendidikan menengah yang 
berbeda yaitu “Khusus”, “Percepatan”, “Normal (Akademik)”, atau “Normal 
(Teknik)”. Orang Singapura dilarang mengunjungi sekolah internasional 
tanpa izim Departemen Pendidikan.
“Khusus” dan 
“Percepatan” adalah program empat tahun menjelang ujian 
Singapore-Cambridge GCE Tingkat “O”. “Normal” adalah program empat tahun
 yang mengarah ke ujian tingkat normal, dengan kemungkinan tahun kelima 
diikuti oleh ujian tingkat “O”.
Terjadi perdebatan yang masih berlangsung tentang efektivitas sistem streaming, salah satu alasan sistem tersebut harus dihapuskan karena terdapat efek psikologis yang merugikan.
Mata
 pelajaran yang dipelajaran di sekolah menengah adalah bahasa Inggris, 
bahasa ibu, matematika, sains, dan humaniora. Beberapa mata pelajaran 
baru seperti komputer dan studi teater dan drama sedang diperkenalkan.
Setelah
 menyelesaikan 4 atau 5 tahun pendidikan sekolah menengah, siswa akan 
berpartisipasi dalam ujian GCE tingkat “O” yang menentukan 
pra-universitas atau institusi pasca sekolah menengah yang dituju. 
Sistem penilaian berada pada rentang A1 (terbaik) sampai F9 (terburuk). 
Mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Inggris, humaniora, sains, 
dan matematika.
5.1. Kegiatan Ekstrakurikuler di Singapura
Kegiatan
 ekstrakurikuler wajib di tingkat dasar dan menengah, di mana semua 
murid harus berpartisipasi dalam setidaknya satu kegiatan 
ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang tersedia berupa seni pertunjukan, 
kelompok tertentu, dan kelompok olahraga dan permainan. Jumlah 
sebenarnya berbeda di setiap sekolah. Siswa dapat memilih untuk 
mengikuti lebih dari 1 ekstrakurikuler.
Partisipasi
 dalam ekstrakurikuler dinilai bersama-sama dengan prestasi non akademik
 lainnya di sekolah pendidikan sekolah menengah dalam sistem penilaian 
yang dikenal sebagai LEAPS. Poin dihitung dari segi kepemimpinan, 
pengayaan, prestasi, dan partisipasi akan menentukan nilai 
ekstrakurikuler siswa. Siswa mungkin akan mendapatkan maksimum dua poin 
bonus untuk masuk ke perguruan tinggi bergantung pada nilai 
ekstrakurikulernya.
6. Pra-Universitas di Singapura
Pra-universitas
 dirancang untuk siswa yang lebih ingin mengejar gelar sarjana di 
universitas setelah dua sampai tiga tahun pendidikan di pra-universitas,
 dibandingkan berhenti setelah mengenyam pendidikan di politeknik. 
Terdapat 18 Junior College (JCs) dan Centralised Institute (CI) dengan 
National Junior College (1969) sebagai yang tertua. Kurikulum terdiri 
dari dua pelajaran wajib yaitu general paper dan salah satu dari bahasa ibu (Mandarin, Melayu, atau Tamil) dan maksimum empat pelajaran dari GCE tingkat “A”.
7. Diploma dan Pendidikan Kejuruan (Vokasi) di Singapura
7.1. Politeknik
Politeknik
 pertama di Singapura, Singapore Polytechnic, didirikan pada tahun 1954.
 Ngee Ann Polytechnic, mempunyai sejarah awal pada tahun 1963. Dua 
politeknik lainnya, Temasek Polytechnic dan Nanyang Polytechnic, 
didirikan pada tahun 1990-an. Yang terbaru, Republic Polytechnic 
didirikan pada tahun 2003.
Politeknik di 
Singapura menyediakan pendidikan diploma selama 3 tahun. Mereka menerima
 siswa berdasarkan hasil GCE tingkat “O”, GCE tingkat “A”, atau hasil 
pendidikan di Institute of Technical Education (ITE). Tidak seperti 
politeknik di beberapa negara lain, mereka tidak menawarkan program 
gelar.
Politeknik menawarkan berbagai macam 
pendidikan di berbagai bidang termasuk teknik, studi bisnis, akuntansi, 
pariwisata, manajemen perhotelan, komunikasi massa, media digital, dan 
bioteknologi. Ada juga program khusus seperti teknik kelautan, 
penelitian laut, keperawatan, dan optometri.
Lulusan
 politeknik dengan nilai yang baik dapat melanjutkan ke jenjang 
pendidikan lebih lanjut di universitas atau universitas luar negeri.
Politeknik
 juga telah bekerja sama dengan banyak universitas asing untuk 
memberikan kesempatan kepada lulusannya untuk mendapatkan gelar atau 
pendidikan tambahan.
7.2. Institute of Technical Education
Institute
 of Technical Education (ITE) menerima siswa berdasarkan hasil GCE 
tingkat “O” atau GCE tingkat “N” kemudian diberikan pendidikan selama 
dua tahun untuk mendapatkan “Sertifikat Nasional ITE” Terdapat empat 
sekolah ITE di Singapura. Beberapa lulusan ITE melanjutkan pendidikannya
 di politeknik dan universitas. Lulusan ITE terkadang dipandang kurang 
mampu dan mungkin kurang sukses dibandingkan Junior College.
8. Universitas di Singapura
Singapura
 memiliki enam universitas negeri yaitu National University of 
Singapore, Nanyang Technological University, Singapore Management 
University, Singapore University of Technology & Design, Singapore 
Institute of Technology, dan SIM University.
National
 University of Singapore dan Nanyang Technological University 
masing-masing memiliki lebih dari 30.000 mahasiswa dan menyediakan 
berbagai program gelar sarjana dan pascasarjana termasuk gelar doktor. 
Keduanya juga mendirikan universitas riset dengan ribuan staf peneliti 
dan mahasiswa pascasarjana. Pada tahun 2012, kedua universitas ini masuk
 ke daftar 50 universitas terbaik di dunia.
Singapore
 Management University (SMU) yang dibuka pada tahun 2000 adalah rumah 
bagi lebih dari 7.000 mahasiswa dan terdiri dari enam fakultas yang 
menawarkan program sarjana, pascasarjana, dan PhD di Manajemen Bisnis, 
Akuntansi, Ekonomi,
 Manajemen Sistem Informasi, Hukum, dan Ilmu Sosial. Universitas ini 
memiliki pusat penelitian, sejumlah lembaga unggulan, dan memberikan 
program-program untuk publik.
SIM University 
(UniSIM) adalah universitas swasta yang dibuka pada tahun 2005 dan hanya
 menerima mahasiswa paruh waktu dan menawarkan program gelar paruh waktu
 untuk orang dewasa yang sedang bekerja. Pada tahun 2012, pemerintah 
memberikan status negeri pada UniSIM dan berencana memperluas 
universitas dengan menawarkan program gelar penuh waktu.
Dua
 universitas lain yang juga disponsori pemerintah yaitu Singapore 
University of Technology and Design dan Singapore Institute of 
Technology. Banyak perguruan tinggi swasta yang ada, termasuk perguruan 
tinggi asing yang telah mendirikan kampus di Singapura seperti Chicago 
Business School dan Technische Universität München.
James
 Cook University Singapore, University of Adelaide, Southern Cross 
University, University of New Brunswick, Queen Margaret University, 
Temple University, The City University of New York, Baruch College, 
University of Nevada, Las Vegas, Aventis School of Management, Curtin 
University of Technology, dan University of Wales Institute, Cardiff 
telah membangun kampus di Singapura untuk memberikan kesempatan kepada 
siswa lokal dan asing (khususnya Asia) untuk mendapatkan pendidikan 
universitas Barat dengan biaya yang lebih sedikit.
Pemerintah
 telah berencana membangun universitas baru yang bernama Singapore 
University of Technology and Design (SUTD) untuk memenuhi meningkatnya 
permintaan pendidikan universitas. Pengerjaannya dimulai pada bulan 
April 2012. Kampusnya di Changi siap pada awal 2015.
Biaya
 kuliah rata-rata di universitas negeri Singapura sekitar S$ 15.000 – S$
 18.000 per tahun (tuition grant/penerima beasiswa); sedangkan S$ 24.000
 – S$ 26.000 per tahun (non tuition grant). Penerima beasiswa harus 
bekerja magang di perusahaan Singapura selama kurang lebih tiga tahun 
tergantung dari kontrak kerjanya. Syarat minimal masuk ke universitas di
 Singapura adalah IELTS 6.0. Sedangkan untuk mendapatkan gelar master 
(PhD) di Singapura, persyaratan minumum adalah IELTS 6.5.
9. Sekolah Internasional dan Sekolah Swasta di Singapura
Karena
 banyak penduduk Singapura yang berasal dari luar negeri, Singapura 
menjadi pusat bagi banyak sekolah internasional. Sekolah internasional 
dan sekolah swasta di Singapura umumnya tidak mengijinkan siswa 
Singapura untuk mendaftar tanpa ijin dari Kementerian Pendidikan. Siswa 
dari sekolah internasional kebanyakan berasal dari Malaysia, India, Indonesia, Republik Rakyat Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Belanda, dan Inggris.
Namun,
 pada 29 April 2004 Kementerian Pendidikan mengijinkan tiga sekolah 
internasional untuk merekrut siswa Singapura tanpa perlu ijin dari 
pemerintah. Sekolah tersebut harus mengikuti kebijakan wajib yang 
ditetapkan oleh Kementerian seperti menyanyikan lagu kebangsaan 
Singapura dan melakukan upacara bendera setiap pagi. Biaya sekolah ini 
15 sampai 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan sekolah 
internasional lainnya.
Didirikan di bawah 
Undang-Undang Pendidikan Swasta, Dewan Pendidikan Swasta adalah lembaga 
yang mengatur sektor pendidikan swasta. Selain perannya sebagai 
regulator lembaga pendidikan swasta, Dewan juga memfasilitasi upaya 
pengembangan standar pendidikan swasta.
10. Singapura Sebagai “Global Schoolhouse”
Pendidikan
 selalu menjadi fokus utama Singapura sejak kemerdekaannya pada tahun 
1965. Hal ini dikarenakan Singapura tidak memiliki sumber daya alam 
sehingga kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan dengan 
membangun ekonomi berbasis pengetahuan.
Dalam 
beberapa tahun terakhir, tujuan dari sektor pendidikan dan pendidikan 
tinggi tidak hanya sekedar membangun kemampuan tenaga kerja lokal, 
tetapi mulai dijadikan sebagai sumber pendapatan oleh pemerintah. 
Rencana pemerintah yang dimulai pada tahun 2002 adalah menjadikan 
Singapura sebagai “Global Schoolhouse” dengan menarik mahasiswa 
internasional. Saat ini, Singapura adalah negara tujuan yang populer 
bagi siswa internasional. Pada tahun 2002, sektor pendidikan menyumbang 
3,6% dari perekonomian Singapura. Pemerintah menargetkan pertumbuhan 
sektor ini hingga mencapai 5% dari perekonomian Singapura dalam dekade 
berikutnya.
11. Kebijakan Pendidikan di Singapura
Sekolah
 di Singapura menerapkan sistem bilingual dimana bahasa Inggris adalah 
bahasa utama dan menjadi bahasa pengajaran di sekolah dan bahasa kedua 
adalah bahasa ibu (bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau bahasa Tamil). 
Orang India non-Tamil dapat mengambil bahasa Tamil atau bahasa lain yang
 tidak resmi seperti bahasa Bengal, bahasa Gujarat, bahasa Hindi, bahasa
 Punjab, atau bahasa Urdu. Namun, orang Tionghoa yang berlatarbelakang 
keluarga yang tidak berbahasa Mandarin harus belajar bahasa Mandarin. 
Siswa dengan latarbelakang orang Indonesia harus belajar bahasa Melayu.
Kebijakan
 pendidikan di Singapura dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada anak
 yang tidak sekolah karena latar belakang keuangan. Iuran di sekolah 
negeri telah disubsidi. Tidak ada iuran di sekolah dasar namun setiap 
siswa harus membayar maksimum $6,5 per bulan untuk biaya operasional 
sekolah. Pemerintah menyediakan beasiswa bagi siswa dengan pendapatan 
keluarga kurang dari SGD$2.500 per bulan.
Sumber:
| 
Judul | 
Alamat | 
| Education in Singapore | http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Singapore | 
| Pendidikan di Singapura | http://www.suneducationgroup.com/pendidikan-di-singapura.html | 
| SISTEM PENDIDIKAN DI SINGAPURA | http://www.ef.co.id/upa/destinations/singapore/education-system/ | 
| Sistem Pendidikan di Singapura | http://www.wisatasingapura.web.id/2011/07/03/sistem-pendidikan-di-singapura/ | 
 
 
 
 
 
0 comments:
Post a Comment