Profil Facebook

https://www.facebook.com/adhie.frazzethyaa

Pages

Friday, March 20, 2015

Kemajuan Pendidikan di Singapura

Pendidikan di Singapura dikelola oleh Departemen Pendidikan yang bertugas untuk mengontrol perkembangan dan administrasi pendanaan sekolah negeri oleh pemerintah serta menjadi penasehat dan pengawas sekolah swasta. Untuk sekolah swasta dan negeri, terdapat variasi dalam hal kurikulum, bantuan pendanaan dari pemerintah, SPP untuk siswa, dan kebijakan seleksi masuk.
Anggaran untuk pendidikan biasanya sekitar 20 persen dari APBN tahunan, dimana itu digunakan untuk mensubsidi pendidikan negara dan pendidikan swasta bagi warga Singapura serta untuk dana program Edusave. Biaya pendidikan biasanya lebih tinggi bagi non-warga negara. Pada tahun 2000, Undang-Undang Pendidikan Wajib mewajibkan anak-anak usia sekolah dasar (kecuali mereka yang menyandang cacat). Orangtua akan dikenakan tindak pidana jika mereka gagal mendaftarkan anaknya di sekolah dan memastikan kehadiran anaknya. Pengecualian diperbolehkan untuk homeschooling atau lembaga keagamaan, tetapi orangtua harus mengajukan permohonan pembebasan dari Departemen Pendidikan dan memenuhi beberapa persyaratan minimum.
Pendidikan di Singapura
Sumber gambar: wikipedia.org
Bahasa utama yang digunakan sekolah Singapura saat proses belajar mengajar adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh separuh anak-anak pada usia prasekolah dan menjadi bahasa utama dalam proses belajar mengajar saat mencapai sekolah dasar. Meskipun bahasa Melayu, bahasa Mandarin, dan bahasa Tamil juga merupakan bahasa resmi, bahasa Inggris tetap menjadi bahasa pengantar untuk hampir semua mata pelajaran kecuali pelajaran bahasa asing, meskipun ada ketentuan untuk penggunaan bahasa Inggris pada tahap awal. Beberapa sekolah untuk menengah kebawah yang dikelola oleh Rencana Bantuan Khusus, mendorong penggunaan bahasa ibu dan terkadang mengajar dengan bahasa Mandarin. Beberapa sekolah telah bereksperimen dengan kurikulum yang mengintegrasikan pelajaran bahasa (baik bahasa Inggris maupun bahasa asing) dengan matematika dan ilmu pengetahuan.
Sistem pendidikan di Singapura sering disebut sebagai yang terkemuka di dunia dan mendapat banyak pujian dari banyak pihak.
1. Sejarah Pendidikan di Singapura
Sir Thomas Stamford Raffles mendirikan Institut Singapura (sekarang dikenal sebagai Institut Raffles) pada tahun 1823, yang memulai pendidikan di Singapura yang berada dibawah kekuasaan Inggris. Kemudian, terdapat tiga jenis sekolah muncul di Singapura yaitu sekolah Melayu, sekolah Tionghoa dan Tamil, dan sekolah Bahasa Inggris. Sekolah Melayu digratiskan untuk semua siswa oleh Inggris, dimana bahasa Inggris dijadikan bahasa utama dalam proses belajar mengajar. Sebagian besar sekolah Tionghoa dan Tamil mengajarkan dengan bahasa ibu masing-masing. Siswa dari sekolah Tionghoa sangat serius mengikuti perkembangan di Tiongkok, terutama saat kebangkitan nasionalisme Tiongkok.
Selama Perang Dunia II, banyak siswa di Singapura yang putus sekolah. Hal tersebut menyebabkan terjadinya backlog siswa setelah perang. Pada tahun 1947, program pendidikan sepuluh tahun dirumuskan. Antara tahun 1950 dan 1960-an, ketika ekonomi di Singapura mulai berkembang, Singapura mengadopsi sistem pendidikan yang menyediakan tenaga kerja terampil untuk program industrialisasi serta untuk menurunkan angka pengangguran. Kebijakan bilingualisme di sekolah secara resmi diperkenalkan pada tahun 1960, dimulai dengan menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara. Pendidikan untuk anak-anak dari semua ras dan latar belakang mulai terbentuk.
Pada tahun 1980-an, perekonomian Singapura mulai makmur, membuat fokus sistem pendidikan Singapura bergeser dari kuantitas menjadi kualitas. Diferensiasi bagi siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda mulai dilaksanaan, seperti pembenahan pendidikan kejuruan dan pembentukan Institut Teknologi baru.
Pada tahun 1997, sistem pendidikan di Singapura mulai berubah menjadi “kemampuan yang digerakkan” setelah Perdana Menteri Goh Chok Tong merumuskan visi pendidikan sebagai tempat untuk mempelajari bangsa. Kebijakan ini lebih menekankan kepada pendidikan nasional, berpikir kreatif, pembelajaran kolaboratif, dan pembelajaran TIK. Sekolah menjadi lebih beragam dan diberi otonomi yang lebih bebas dalam menentukan kurikulum sendiri dan potensi akademik di daerahnya. Perbedaan antara berbagai aliran akademis mulai hilang. Kementerian Pendidikan secara resmi menyatakan bahwa “kesempurnaan” tidak hanya diukur dari segi akademik, sama seperti pegunungan “kesempurnaan” yang memiliki banyak puncak.
2. Jenjang Sekolah
Tahun ajaran dibagi menjadi dua semester. Semester pertama dimulai pada awal Januari dan berakhir pada bulan Mei, sedangkan semester kedua dimulai pada bulan Juli dan berakhir pada bulan November.
Tingkat / Kelas
Usia rata-rata
Prasekolah  
Kelompok bermain 3-4
Taman kanak-kanak 4-6
Sekolah dasar  
Dasar 1 6-7
Dasar 2 7-8
Dasar 3 8-9
Dasar 4 9-10
Dasar 5 10-11
Dasar 6 11-12
Sekolah menengah  
Menengah 1 12-13
Menengah 2 13-14
Menengah 3 14-15
Menengah 4 15-16
Menengah 5 16-17
Pasca sekolah menengah  
Perguruan tinggi atau universitas Bervariasi
3. Taman Kanak-Kanak di Singapura
Taman kanak-kanak di Singapura menyediakan pendidikan prasekolah hingga tiga tahun untuk anak-anak usia 3-6 tahun. Tiga tahun tersebut biasa disebut Nursery, Kindergarten 1 (K1), dan Kindergarten 2 (K2).
Taman kanak-kanak menyediakan lingkungan bagi anak-anak yang membuat mereka belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, dan mempersiapkan mereka untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan formal di sekolah dasar. Kegiatan meliputi belajar bahasa (tertulis dan lisan) dan angka, pengembangan keterampilan pribadi dan sosial, permainan, musik, dan permainan outdoor. Anak-anak belajar dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa ibu mereka (bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau bahasa Tamil). Banyak taman kanak-kanak swasta atau yang berbasis gereja tidak mengajarkan bahasa Melayu ataupun bahasa Tamil, sehingga murid non-Tionghoa mungkin juga akan belajar bahasa Mandarin di taman kanak-kanak tersebut. Para siswa belajar lima hari per minggu dengan waktu belajar selama 3 sampai 4 jam per hari.
Taman kanak-kanak dijalankan oleh sektor swasta, termasuk yayasan masyarakat, badan keagamaan, dan pebisnis. Ada lebih dari 200 taman kanak-kanak yang terdaftar di Departemen Pendidikan. Taman kanak-kanak juga dijalankan oleh pusat penitipan anak dan sekolah internasional.
Partai Aksi Rakyat, yang telah memerintah Singapura sejak tahun 1957, menjalankan 247 taman kanak-kanak melalui badan amalnya yang bernama PAP Community Foundation.
4. Pendidikan Dasar di Singapura
Pendidikan dasar biasanya dimulai pada usia tujuh tahun, terdiri dari tahap dasar empat tahun (dasar 1 sampai 4) dan tahap orientasi dua tahun (dasar 5 sampai 6). Pendidikan dasar wajib menurut Undang-Undang Wajib Belajar sejak tahun 2003. Pengecualian dibuat untuk siswa yang mengikuti homeschooling, anggota lembaga keagamaan penuh waktu, atau mereka yang memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat menghadiri sekolah formal. Namun, orangtua harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan sebelum pengecualian ini diberikan. Pendidikan dasar gratis untuk semua warga negara Singapura di sekolah-sekolah dibawah lingkup Departemen Pendidikan, meskipun ada biaya hingga SGD 13 per bulan per siswa untuk membantu menutupi biaya lain-lain.
Tahap dasar adalah tahap pertama dari sekolah dasar yang berlangsung selama empat tahun dari dasar 1 sampai 4. Siswa akan mempelajari dasar bahasa Inggris, bahasa ibu (termasuk bahasa Mandarin Standar, bahasa Melayu, bahasa Tamil, dan bahasa India Non-Tamil), matematika, dan ilmu pengetahuan. Mata pelajaran lainnya termasuk PKn, pendidikan moral, seni dan kerajinan, seni musik, pendidikan kesehatan, ilmu sosial, dan pendidikan jasmani yang diajarkan di seluruh dasar 1 sampai 6. Pelajaran sains diajarkan dari dasar 3 dan seterusnya.
Semua murid melangkah ke tahap orientasi setelah dasar 4, dimana mereka diajarkan sesuai kemampuan masing-masing. Sejak tahun 2008, siswa mengalir sesuai dengan subjek di bawah skema yang disebut “banding berbasis subjek”. Siswa mengambil pelajaran pada tingkat yang berbeda berdasarkan nilai mata pelajaran pada akhir dasar 4. Pelajaran bahasa ibu terdapat tingkat tinggi, tingkat standar, atau tingkat dasar. Sedangkan pelajaran sains dan matematika terdapat tingkat standar atau dasar.
Setelah enam tahun pendidikan dasar, siswa harus mengikuti Primary School Leaving Examination (PSLE). Setelah itu siswa akan memilih sekolah menengah sesuai dengan hasil PSLE, prestasi, dan minat. Sekolah menengah dapat memilih sejumlah siswa berdasarkan bakat khusus mereka sebelum para siswa mengikuti PSLE.

4.1. Program Pendidikan Berbakat

Program Pendidikan Berbakat (GEP) didirikan oleh Departemen Pendidikan pada tahun 1984 untuk memenuhi bakat intelektual siswa. Program ini bertujuan untuk mengembangkan anak-anak yang memiliki bakat potensial dan memberikan mereka penekanan khusus pada tingkat berpikir tinggi dan pemikiran kreatif. Saat ini ada 9 sekolah dasar yang menawarkan Program Pendidikan Berbakat. Program Pendidikan Berbakat untuk sekolah menengah diberhentikan pada akhir tahun 2008 karena siswa lebih memilih Program Terpadu.
Seleksi akan dilakukan di dasar 3. Siswa yang ditawarkan program ini akan diberikan pengayaan khusus untuk meningkatkan kemampuan mereka. Namun, siswa GEP tetap harus mengikuti PSLE seperti siswa lainnya.
5. Pendidikan Menengah di Singapura
Berdasarkan hasil PSLE, siswa akan ditempatkan di jalur pendidikan menengah yang berbeda yaitu “Khusus”, “Percepatan”, “Normal (Akademik)”, atau “Normal (Teknik)”. Orang Singapura dilarang mengunjungi sekolah internasional tanpa izim Departemen Pendidikan.
“Khusus” dan “Percepatan” adalah program empat tahun menjelang ujian Singapore-Cambridge GCE Tingkat “O”. “Normal” adalah program empat tahun yang mengarah ke ujian tingkat normal, dengan kemungkinan tahun kelima diikuti oleh ujian tingkat “O”.
Terjadi perdebatan yang masih berlangsung tentang efektivitas sistem streaming, salah satu alasan sistem tersebut harus dihapuskan karena terdapat efek psikologis yang merugikan.
Mata pelajaran yang dipelajaran di sekolah menengah adalah bahasa Inggris, bahasa ibu, matematika, sains, dan humaniora. Beberapa mata pelajaran baru seperti komputer dan studi teater dan drama sedang diperkenalkan.
Setelah menyelesaikan 4 atau 5 tahun pendidikan sekolah menengah, siswa akan berpartisipasi dalam ujian GCE tingkat “O” yang menentukan pra-universitas atau institusi pasca sekolah menengah yang dituju. Sistem penilaian berada pada rentang A1 (terbaik) sampai F9 (terburuk). Mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Inggris, humaniora, sains, dan matematika.

5.1. Kegiatan Ekstrakurikuler di Singapura

Kegiatan ekstrakurikuler wajib di tingkat dasar dan menengah, di mana semua murid harus berpartisipasi dalam setidaknya satu kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang tersedia berupa seni pertunjukan, kelompok tertentu, dan kelompok olahraga dan permainan. Jumlah sebenarnya berbeda di setiap sekolah. Siswa dapat memilih untuk mengikuti lebih dari 1 ekstrakurikuler.
Partisipasi dalam ekstrakurikuler dinilai bersama-sama dengan prestasi non akademik lainnya di sekolah pendidikan sekolah menengah dalam sistem penilaian yang dikenal sebagai LEAPS. Poin dihitung dari segi kepemimpinan, pengayaan, prestasi, dan partisipasi akan menentukan nilai ekstrakurikuler siswa. Siswa mungkin akan mendapatkan maksimum dua poin bonus untuk masuk ke perguruan tinggi bergantung pada nilai ekstrakurikulernya.
6. Pra-Universitas di Singapura
Pra-universitas dirancang untuk siswa yang lebih ingin mengejar gelar sarjana di universitas setelah dua sampai tiga tahun pendidikan di pra-universitas, dibandingkan berhenti setelah mengenyam pendidikan di politeknik. Terdapat 18 Junior College (JCs) dan Centralised Institute (CI) dengan National Junior College (1969) sebagai yang tertua. Kurikulum terdiri dari dua pelajaran wajib yaitu general paper dan salah satu dari bahasa ibu (Mandarin, Melayu, atau Tamil) dan maksimum empat pelajaran dari GCE tingkat “A”.
7. Diploma dan Pendidikan Kejuruan (Vokasi) di Singapura

7.1. Politeknik

Politeknik pertama di Singapura, Singapore Polytechnic, didirikan pada tahun 1954. Ngee Ann Polytechnic, mempunyai sejarah awal pada tahun 1963. Dua politeknik lainnya, Temasek Polytechnic dan Nanyang Polytechnic, didirikan pada tahun 1990-an. Yang terbaru, Republic Polytechnic didirikan pada tahun 2003.
Politeknik di Singapura menyediakan pendidikan diploma selama 3 tahun. Mereka menerima siswa berdasarkan hasil GCE tingkat “O”, GCE tingkat “A”, atau hasil pendidikan di Institute of Technical Education (ITE). Tidak seperti politeknik di beberapa negara lain, mereka tidak menawarkan program gelar.
Politeknik menawarkan berbagai macam pendidikan di berbagai bidang termasuk teknik, studi bisnis, akuntansi, pariwisata, manajemen perhotelan, komunikasi massa, media digital, dan bioteknologi. Ada juga program khusus seperti teknik kelautan, penelitian laut, keperawatan, dan optometri.
Lulusan politeknik dengan nilai yang baik dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih lanjut di universitas atau universitas luar negeri.
Politeknik juga telah bekerja sama dengan banyak universitas asing untuk memberikan kesempatan kepada lulusannya untuk mendapatkan gelar atau pendidikan tambahan.

7.2. Institute of Technical Education

Institute of Technical Education (ITE) menerima siswa berdasarkan hasil GCE tingkat “O” atau GCE tingkat “N” kemudian diberikan pendidikan selama dua tahun untuk mendapatkan “Sertifikat Nasional ITE” Terdapat empat sekolah ITE di Singapura. Beberapa lulusan ITE melanjutkan pendidikannya di politeknik dan universitas. Lulusan ITE terkadang dipandang kurang mampu dan mungkin kurang sukses dibandingkan Junior College.
8. Universitas di Singapura
Singapura memiliki enam universitas negeri yaitu National University of Singapore, Nanyang Technological University, Singapore Management University, Singapore University of Technology & Design, Singapore Institute of Technology, dan SIM University.
National University of Singapore dan Nanyang Technological University masing-masing memiliki lebih dari 30.000 mahasiswa dan menyediakan berbagai program gelar sarjana dan pascasarjana termasuk gelar doktor. Keduanya juga mendirikan universitas riset dengan ribuan staf peneliti dan mahasiswa pascasarjana. Pada tahun 2012, kedua universitas ini masuk ke daftar 50 universitas terbaik di dunia.
Singapore Management University (SMU) yang dibuka pada tahun 2000 adalah rumah bagi lebih dari 7.000 mahasiswa dan terdiri dari enam fakultas yang menawarkan program sarjana, pascasarjana, dan PhD di Manajemen Bisnis, Akuntansi, Ekonomi, Manajemen Sistem Informasi, Hukum, dan Ilmu Sosial. Universitas ini memiliki pusat penelitian, sejumlah lembaga unggulan, dan memberikan program-program untuk publik.
SIM University (UniSIM) adalah universitas swasta yang dibuka pada tahun 2005 dan hanya menerima mahasiswa paruh waktu dan menawarkan program gelar paruh waktu untuk orang dewasa yang sedang bekerja. Pada tahun 2012, pemerintah memberikan status negeri pada UniSIM dan berencana memperluas universitas dengan menawarkan program gelar penuh waktu.
Dua universitas lain yang juga disponsori pemerintah yaitu Singapore University of Technology and Design dan Singapore Institute of Technology. Banyak perguruan tinggi swasta yang ada, termasuk perguruan tinggi asing yang telah mendirikan kampus di Singapura seperti Chicago Business School dan Technische Universität München.
James Cook University Singapore, University of Adelaide, Southern Cross University, University of New Brunswick, Queen Margaret University, Temple University, The City University of New York, Baruch College, University of Nevada, Las Vegas, Aventis School of Management, Curtin University of Technology, dan University of Wales Institute, Cardiff telah membangun kampus di Singapura untuk memberikan kesempatan kepada siswa lokal dan asing (khususnya Asia) untuk mendapatkan pendidikan universitas Barat dengan biaya yang lebih sedikit.
Pemerintah telah berencana membangun universitas baru yang bernama Singapore University of Technology and Design (SUTD) untuk memenuhi meningkatnya permintaan pendidikan universitas. Pengerjaannya dimulai pada bulan April 2012. Kampusnya di Changi siap pada awal 2015.
Biaya kuliah rata-rata di universitas negeri Singapura sekitar S$ 15.000 – S$ 18.000 per tahun (tuition grant/penerima beasiswa); sedangkan S$ 24.000 – S$ 26.000 per tahun (non tuition grant). Penerima beasiswa harus bekerja magang di perusahaan Singapura selama kurang lebih tiga tahun tergantung dari kontrak kerjanya. Syarat minimal masuk ke universitas di Singapura adalah IELTS 6.0. Sedangkan untuk mendapatkan gelar master (PhD) di Singapura, persyaratan minumum adalah IELTS 6.5.
9. Sekolah Internasional dan Sekolah Swasta di Singapura
Karena banyak penduduk Singapura yang berasal dari luar negeri, Singapura menjadi pusat bagi banyak sekolah internasional. Sekolah internasional dan sekolah swasta di Singapura umumnya tidak mengijinkan siswa Singapura untuk mendaftar tanpa ijin dari Kementerian Pendidikan. Siswa dari sekolah internasional kebanyakan berasal dari Malaysia, India, Indonesia, Republik Rakyat Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Belanda, dan Inggris.
Namun, pada 29 April 2004 Kementerian Pendidikan mengijinkan tiga sekolah internasional untuk merekrut siswa Singapura tanpa perlu ijin dari pemerintah. Sekolah tersebut harus mengikuti kebijakan wajib yang ditetapkan oleh Kementerian seperti menyanyikan lagu kebangsaan Singapura dan melakukan upacara bendera setiap pagi. Biaya sekolah ini 15 sampai 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan sekolah internasional lainnya.
Didirikan di bawah Undang-Undang Pendidikan Swasta, Dewan Pendidikan Swasta adalah lembaga yang mengatur sektor pendidikan swasta. Selain perannya sebagai regulator lembaga pendidikan swasta, Dewan juga memfasilitasi upaya pengembangan standar pendidikan swasta.
10. Singapura Sebagai “Global Schoolhouse”
Pendidikan selalu menjadi fokus utama Singapura sejak kemerdekaannya pada tahun 1965. Hal ini dikarenakan Singapura tidak memiliki sumber daya alam sehingga kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan dengan membangun ekonomi berbasis pengetahuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, tujuan dari sektor pendidikan dan pendidikan tinggi tidak hanya sekedar membangun kemampuan tenaga kerja lokal, tetapi mulai dijadikan sebagai sumber pendapatan oleh pemerintah. Rencana pemerintah yang dimulai pada tahun 2002 adalah menjadikan Singapura sebagai “Global Schoolhouse” dengan menarik mahasiswa internasional. Saat ini, Singapura adalah negara tujuan yang populer bagi siswa internasional. Pada tahun 2002, sektor pendidikan menyumbang 3,6% dari perekonomian Singapura. Pemerintah menargetkan pertumbuhan sektor ini hingga mencapai 5% dari perekonomian Singapura dalam dekade berikutnya.
11. Kebijakan Pendidikan di Singapura
Sekolah di Singapura menerapkan sistem bilingual dimana bahasa Inggris adalah bahasa utama dan menjadi bahasa pengajaran di sekolah dan bahasa kedua adalah bahasa ibu (bahasa Mandarin, bahasa Melayu, atau bahasa Tamil). Orang India non-Tamil dapat mengambil bahasa Tamil atau bahasa lain yang tidak resmi seperti bahasa Bengal, bahasa Gujarat, bahasa Hindi, bahasa Punjab, atau bahasa Urdu. Namun, orang Tionghoa yang berlatarbelakang keluarga yang tidak berbahasa Mandarin harus belajar bahasa Mandarin. Siswa dengan latarbelakang orang Indonesia harus belajar bahasa Melayu.
Kebijakan pendidikan di Singapura dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tidak sekolah karena latar belakang keuangan. Iuran di sekolah negeri telah disubsidi. Tidak ada iuran di sekolah dasar namun setiap siswa harus membayar maksimum $6,5 per bulan untuk biaya operasional sekolah. Pemerintah menyediakan beasiswa bagi siswa dengan pendapatan keluarga kurang dari SGD$2.500 per bulan.


Sumber:
Judul
Alamat
Education in Singapore http://en.wikipedia.org/wiki/Education_in_Singapore
Pendidikan di Singapura http://www.suneducationgroup.com/pendidikan-di-singapura.html
SISTEM PENDIDIKAN DI SINGAPURA http://www.ef.co.id/upa/destinations/singapore/education-system/
Sistem Pendidikan di Singapura http://www.wisatasingapura.web.id/2011/07/03/sistem-pendidikan-di-singapura/

0 comments:

Post a Comment