Retina adalah jaringan berupa lapisan dalam pada mata
 yang peka terhadap cahaya. Mata membuat gambar dari dunia visual pada 
retina melalui kornea dan lensa. Fungsinya mirip dengan film pada 
kamera. Rangsangan cahaya pada retina memicu timbulnya impuls saraf dan 
dikirim ke pusat penglihatan di otak melalui serat-serat saraf optik. 
Sebuah retina dapat digunakan sebagai metode identifikasi biometrik.
Dalam
 perkembangan embrio vertebrata, retina dan saraf optik berasal dari 
pengembangan otak, sehingga retina dianggap sebagai bagian dari sistem 
saraf pusat (SSP) dan jaringan otak. Ini adalah satu-satunya bagian SSP 
yang dapat divisualisasikan.
Struktur
 retina berlapis dengan beberapa lapisan neuron yang dihubungkan oleh 
sinapsis. Satu-satunya neuron yang sensitif terhadap cahaya secara 
langsung adalah sel fotoreseptor. Sel
 tersebut utamanya terdiri dari dua jenis yaitu batang dan kerucut. Yang
 berbentuk batang berfungsi untuk menerima cahaya redup dan memberikan 
citra hitam-putih, sedangkan yang berbentuk kerucut mendukung citra pada
 siang hari dan persepsi warna. Sedangkan jenis yang ketiga yang lebih 
jarang yaitu sel ganglion intrinsik fotosensitif, penting untuk respon 
refleksif pada siang hari yang cerah.
Sinyal 
saraf dari sel berbentuk batang dan kerucut diolah oleh neuron lain dari
 retina. Output mengambil potensial aksi di sel ganglion retina dimana akson membentuk saraf optik.
  
1. Struktur Retina
Retina
 mata memiliki sepuluh lapisan yang berbeda. Berikut adalah 
lapisan-lapisan pada retina diurut dari depan kepala sampai ke belakang 
kepala:
-  Membran pembatas dalam adalah membran basal yang diuraikan oleh sel Müller.
-  Lapisan serat saraf adalah akson dari sel ganglion inti. Lapisan tipis sel Müller terdapat di antara lapisan ini dan membran yang membatasi bagian dalam.
-  Lapisan sel ganglion, mengandung inti sel ganglion, akson yang menjadi serabut saraf optik, dan beberapa sel amakrin.
-  Lapisan plexiform dalam, berisi sinapsis antara akson sel bipolar dan dendrit dari ganglion dan sel amakrin.
-  Lapisan nukleus dalam, berisi inti dan sel tubuh sekitarnya (perikarya) dan sel amakrin, sel bipolar, dan sel horisontal.
-  Lapisan plexiform luar, merupakan proyeksi batang dan kerucut yang masing-masing berakhir pada batang bulatan kecil dan kerucut gagang bunga. Bagian ini menciptakan sinapsis dengan dendrit dari sel bipolar. Di wilayah makula, bagian ini dikenal sebagai lapisan serat Henle.
-  Lapisan nukleus dalam, berupa badan sel batang dan kerucut.
-  Membran pembatas luar adalah lapisan yang memisahkan bagian segmen dalam fotoreseptor dari inti selnya.
-  Lapisan fotoreseptor, bagian batang atau kerucut.
-  Epitel pigmen retina, berupa epitel kubus selapis. Bagian ini adalah bagian yang terdekat dengan koroid.
Prosesnya
 dapat disederhanakan menjadi empat tahapan proses utama yaitu 
fotoresepsi, transmisi ke sel-sel bipolar, transmisi ke sel-sel ganglion
 yang juga mengandung fotoreseptor berupa sel ganglion fotosensitif, dan
 transmisi sepanjang saraf optik. Pada setiap tahap sinaptik ada juga 
yang menghubungkan sel horizontal dan sel amakrin. Saraf optik adalah 
saluran utama dari banyak akson sel ganglion.
Struktur
 tambahan yang tidak secara langsung terkait dengan citra, ditemukan di 
retina pada beberapa kelompok vertebrata. Pada burung memiliki struktur 
vaskular kompleks dari retina ke dalam vitreous humour yang berfungsi 
untuk memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke mata yang secara tidak 
langsung membantu citra. Reptil juga memilikinya, tetapi strukturnya 
jauh lebih sederhana.
Pada manusia dewasa, retina
 mata mengisi 72% permukaan bola mata dan berdiameter sekitar 22 mm. 
Seluruh retina mengandung sekitar 7 juta sel kerucut dan 75 juta sampai 
150 juta sel batang. Bagian dari retina kadang-kadang disebut titik buta
 karena kekurangan fotoreseptor.
Pada bagian 
retina terdapat tiga lapisan saraf sel dan dua dari sinapsis, termasuk 
sinapsis pita. Saraf optil membawa akson dari sel ganglion ke otak dan 
pembuluh darah yang menuju retina.
Sel darah 
putih dalam kapiler di depan fotoreseptor dapat dianggap sebagai 
titik-titik terang kecil yang bergerak ketika melihat ke cahaya biru. 
Peristiwa ini dikenal sebagai fenomena entoptic bidang biru (atau 
fenomena Scheerer).
Antara lapisan sel ganglion 
dan sel batang/kerucut ada dua lapisan neuropils di mana kontak sinaptik
 dibuat. Lapisan neuropil terdiri dari lapisan plexiform luar dan 
lapisan plexiform dalam.
1.1. Perkembangan Retina
Pengembangan
 retina dimulai dengan pembentukan bidang mata yang dimediasi oleh Shh 
dan Six3 dengan perkembangan selanjutnya dari vesikel optik melalui Pax6
 dan Lhx2. Peran Pax6 dalam pengembangan mata ditunjukkan oleh Walter 
Gehring yang menunjukkan bahwa ekspresi Pax6 dapat menyebabkan 
pembentukan mata. Vesikel optik menimbulkan tiga struktur yaitu saraf 
retina, epitel pigmen retina, dan tangkai optik. Retina saraf mengandung
 sel-sel progenitor retina yang menimbulkan tujuh jenis sel retina. 
Diferensiasi dimulai dengan sel ganglion retina dan diakhiri dengan 
produksi glia Muller.
1.2. Pasokan Darah ke Retina
Terdapat
 dua sirkulasi, keduanya disuplai oleh arteri ophthalmic. Sirkulasi 
uveal terdiri dari arteri yang memasuki saraf optik. Retina burung tanpa
 pembuluh darah, suplai oksigen disalurkan melalui difusi melalui 
vitreous.
2. Fungsi Retina
Sebuah
 citra diproduksi oleh sel kerucut dan batang di retina. Perangsangan 
diproses oleh sistem saraf dan bagian-bagian otak yang bekerja secara 
paralel untuk membentuk citra di dalam otak.
Sel 
kerucut merespon cahaya terang dan memediasi penglihatan warna dengan 
resolusi tinggi selama siang hari. Sel batang jenus pada siang hari dan 
tidak memberikan pola citra. Namun, sel batang merespon untuk meredupkan
 cahaya dan memediasi citra beresolusi rendah terutama yang kurang 
pencahayaan.
Tanggapan sel kerucut terhadap 
berbagai panjang gelombang cahaya disebut sensitivitas spektral. Dalam 
citra manusia normal, sensivitas spektral kerucut jatuh ke dalam salah 
satu dari tiga subkelompok kerucut yaitu biru, hijau, dan merah. 
Kurangnya subkelompok kerucut ini menyebabkan orang menjadi buta warna.
2.1. Pengkodean Spesial
Retina
 tidak hanya mengirim gambar ke otak. Retina juga mengompres gambar agar
 sesuai dengan kapasitas saraf optik yang terbatas. Kompresi ini 
dilakukan karena sel fotoreseptor 100 kali lebih banyak daripada sel-sel
 ganglion.
3. Penyakit dan Gangguan pada Retina
Ada banyak sekali penyakit atau gangguan yang dapat mempengaruhi retina seperti berikut:
-  Retinitis pigmentosa adalah sekelompok penyakit genetika yang mempengaruhi retina yang menyebabkan hilangnya penglihatan pada malam hari dan penglihatan tepi.
-  Degenerasi makula adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan hilangnya penglihatan sentral karena kematian atau kerusakan pada sel-sel di makula.
-  Distrofi kerucut batang adalah sejumlah penyakit dimana kehilangan penglihatan yang disebabkan oleh memburuknya kerucut dan/atau batang di retina.
-  Pemisahan retina merupakan saat ketika retina terlepas dari belakang bola mata.
-  Hipertensi dan diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil yang memasok retina, menyebabkan retinopati hipertensi dan diabetes retinopathy.
-  Retinoblastoma adalah kanker retina.
-  Penyakit retina pada anjing termasuk displasia retina, atrofi retina progresif, dan degenerasi retina mendadak.
-  Lipermia retinalis adalah ketika retina tampak putih.
Terapi
 gen dianggap sebagai jalan potensial untuk menyembuhkan berbagai 
penyakit pada retina. Terapi ini melibatkan virus non-infeksi untuk 
mengantar jemput gen ke bagian dalam retina.
4. Sejarah Penelitian Retina
George
 Wald, Haldan Keffer Hartline, dan Ragnar Granit memenangkan Hadiah 
Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran tahun 1967 untuk penelitian ilmiah
 mereka pada retina.
Baru-baru ini University of Pennsylvania menghitung perkiraan bandwith retina manusia yang mencapai 8,75 megabit per detik. Sedangkan babi memiliki bandwith retina sekitar 875 kilobit.
Pada
 tahun 2006 MacLaren & Pearson dan rekan-rekannya di University 
College London dan Moorfields Eye Hospital di London berhasil 
menunjukkan bahwa sel-sel fotoreseptor bisa ditransplantasikan di retina
 tikus.
Refrensi : http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/11/retina-artikel-lengkap.html 
 
 
 
 
 
0 comments:
Post a Comment