v
Kehidupan modern saat ini banyak
produk baterai dan chip/flasdisk untuk penyimpan data digunakan dalam kehidupan
manusia. Carilah informasi mengenai : jenis baterai yang digunakan, material
yang digunakan dan mengapa baterai dimaksud bisa menyimpan energi listrik dan
mengapa flasdisk/chip/CD dapat menyimpan data!?
A. Jenis – jenis baterai
1. Alkaline
Adalah jenis baterai yang paling umum ditemukan.
Baterai yang harganya murah dan dayanya habis dalam sekali pakai ini bisa
mendayai Game Boy Anda selama 20 menit (atau 2,5 menit pada Sega Nomad).
Kerapatan energi, jumlah daya yang dikandung baterai Alkaline tidak buruk,
tetapi pada gadget yang haus energi seperti MP3 player atau kamera digital,
daya baterai ini cepat terkuras habis. Namun untuk gadget yang tidak tinggi
tuntutan dayanya, batere Alkaline bisa bertahan lama, bahkan bisa
bertahun-tahun. Sayangnya baterai ini tidak bisa diisi ulang.
2. Silver oxide atau
batere silver-zinc
Menyediakan cukup banyak daya dan tahan lama.
baterai tipe ini dipakai dalam jam tangan dan juga mainan anak-anak, maupun di
torpedo dan kapal selam, atau perangkat lain yang mementingkan kinerja, bukan
harga. Kelemahannya, perak yang digunakannya mahal jika ukuran baterai lebih
besar daripada kancing yang dipakai pada gadget. Selain itu, di akhir masa
pakainya baterai ini seringkali bocor dan lelehan merkuri-nya berbahaya.
3. baterai Lead-acid
Terdiri dari dua tipe besar: baterai pemicu
seperti yang ada di mobil Anda dan dirancang untuk lonjakan daya singkat; dan
baterai bersiklus panjang yang memberikan daya yang lebih rendah, lebih ajek
dan digunakan di kapal, mobil golf, dan sebagai daya cadangan di berbagai
gadget.
4. baterai Alkaline
Isi Ulang (rechargeable)
Mirip baterai Alkaline biasa, tetapi dibuat agar
bisa diisi ulang – artinya membuat elektron-elektron dipompa masuk kembali ke
dalam baterai. Tidak sepeti baterai Nickel metal hydride, baterai ini tidak
habis dayanya bila tidak dipakai, tetapi kapasitasnya berkurang setiap kali
diisi ulang dan tidak setinggi baterai Alkaline biasa.
5. Nickel Cadmium,
alias NiCad
Baterai ini merupakan jenis tertua, paling tahan
banting, namun berat dan volumenya paling besar. Baterai jenis ini sudah tidak
lagi banyak digunakan pada gadget karena dianggap tidak praktis. Baterai NiCad
sangat rentan efek memori. Maksudnya, baterai hanya mengisi ke tingkat dimana
baterai terakhir di-discharge, akibat proses akumulasi gas yang terperangkap
dalam plat sel baterai. Jika baterai di-discharge hingga 30 persen dan di
recharge, maka baterai hanya akan mengisi energi yang terpakai tadi (30 persen)
yang dilanjutkan dengan penyusutan volume “gas” yang terperangkap. Cara terbaik
untuk menghilangkan efek memori dan membuang sisa gas terperangkap adalah
dengan melakukan “burping”, atau mengkondisikannya. Maksudnya, menghabiskan
seluruh isi baterai pada gadget hingga benar-benar kamerea mati dan melakukan
re-charging. Selain itu kendati tidak dipakai, baterai akan kehabisan seluruh
dayanya setelah sekitar 90 hari
6. Nickel metal
hydride, alias NiMH
Menggantikan kadmium dalam NiCad dengan campuran
yang membuatnya mampu menahan lebih banyak energi (40%) pada ruang yang sama
dibandingkan NiCad. NiMH merupakan pengembangan dari NiCd, dibanding NiCd
dengan volume sama, kapasitasnya jauh lebih besar. Namun, seperti halnya NiCd,
NiMH juga rawan terhadap memory effect meski tidak sebesar NiCd. Beberapa
produsen baterai bahkan menyatakan NiMH produknya bebas memory effect. Seperti
Sanyo eneloop, daya yang ada perlahan-lahan akan habis walaupun baterai tidak
dipakai. Fenomena ini muncul saat baterai yang belum habis dipakai sudah
di-charge ulang. Bila dilakukan berkali-kali baterai dapat kehilangan
kapasitasnya dan hanya mampu menampung sedikit daya saja sebelum dengan cepat
habis. Memory effect dapat dihilangkan dengan mengosongkan baterai sampai habis
sebelum mengisi ulang. Setiap 10-15 kali siklus isi ulang baterai NiMH,
kosongkanlah baterai hingga habis sama sekali sebelum mengisi ulang. Hal ini
dilakukan untuk menghilangkan “bibit-bibit” memory effect yang mungkin timbul.
Jangan sekali-kali mengosongkan baterai dengan
bola lampu dan kabel hingga lampu mati. Ini akan dapat merusak sel baterai yang
paling lemah (reversal effect), dan pada gilirannya merusak semua sel. Sisakan
setidaknya 1V per sel baterai, pantaulah terus-menerus karena voltase baterai
akan turun dengan tiba-tiba. Bila Anda tidak memiliki alat untuk itu, lebih
baik jangan lakukan. Mengosongkan dengan gadget adalah cara terbaik, karena
ambang batas aman pasti tidak kelebihan. Beberapa produsen baterai NiMH
menyatakan bahwa baterainya bisa di recharge lebih dari 500 kali, namun bila
baterai NiMH telah mencapai 400 kali siklus isi ulang, perlu dipersiapkan untuk
penggantian baterai tersebut, karena walaupun masih bisa digunakan, biasanya
kapasitasnya sudah menurun dan berarti masa pakai sebelum diisi ulang sudah
berkurang.. Baterai Li-ion dapat rusak dengan mendadak jika rangkaian di
dalamnya rusak. Untuk membuang baterai yang sudah tidak digunakan, sebaiknya
berhati-hati karena kandungan kadmiumnya bisa mencemari tanah.
7. Lithium ion alias
Li-ion
Menjadi batere standar pada gadget masa kini.
Dibandingkan batere dengan bahan nikel, Li-Ion lebih efisien energi dan tidak
memiliki efek memori, tetapi juga lebih mahal harganya. Namun batere tipe ini
tidak boleh dibuang sembarangan karena bisa meledak (walaupun hanya terjadi
beberapa kali per satu juta batere). Dibandingkan NiMH, siklus isi ulang batere
Li-ion lebih pendek setengahnya ( 1000 vs. 500 kali). Ada kelemahan lain. Jika
daya batere benar-benar habis dan voltase-nya turun di bawah ambang tertentu,
kapasitas energi batere Li-ion akan menciut secara permanen. Karena itulah
batere dirancang untuk mati jika dipasang setelah waktu tertentu. Biasanya,
jika Anda punya gadget dengan batere bertipe isi ulang, tipe Li-Ion-lah yang
dipakai. Jika tidak, mungkin baterenya berjenis Li-Poly.
8. Lithium ion poly
atau lithium poly atau li-poly (Li-Po)
Berasal dari lithium ion tetapi menggunakan
elektrolit berbasis polimer gel. Karena itu namanya menjadi lithium ion poly.
Batere tipe ini lebih bandel (tidak mudah meledak) dibandingkan Li-ion standar,
lebih ringan dan bisa dibentuk sesuka hati. Anda akan semakin sering
menjumpainya sebagai pengganti lithium-ion di laptop dan gadget lain.
Kelemahannya, batere ini lebih cepat habis dibandingkan Li-ion biasa.
9. Lithium iron
phosphate (Li-Fe)
Merupakan perkembangan dari lithium ion yang
menggantikan campuran oksida kobalt dalam li-ion. Tipe ini lebih kecil
kemungkinannya meledak dan dapat melepaskan kapasitas dan terisi ulang sangat
cepat. Namun sampai saat ini lithium iron phosphate masih mahal dan rumit
pembuatannya. Mau tahu di mana batere ini ada? Antara lain di laptop OLPC XO
dan mobil hibrida.
B.
Baterai
dapat menyimpan listrik karena :
Baterai
adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara
mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi listrik melalui
reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi). Batere terdiri dari beberapa
sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik dalam bentuk
energi kimia. Sel batere tersebut elektroda – elektroda. Elektroda negatif
disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif
disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron. Antara anoda dan katoda
akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda).
Sedangkan electron akan mengalir dari ktoda menuju anoda. Terdapat 2 proses
yang terjadi pada baterai :
1.
Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.
2.
Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik
C. flasdisk/chip/CD
dapat menyimpan data karena :
·
Keping
CD
Media
penyimpanan yang berbentuk keping CD, media yang digunakan untuk membaca adalah
CD ROM. Untuk memasukkan data ke dalam
keping cd alatnya disebut dengan CD RW yang di proses oleh CPU, sedangkan
program yang digunakan untuk memasukkan data di sebut dengan Software Nero.
Memasukkan data ke dalam CD biasa disebut dengan burning.
Jenis keping CD bermacam-macam, dan
keunggulan yang berbeda-beda
Keping CD R : berkapasitas 700 Mb,
hanya bisa diburning beberapa kali saja.
Keping CD R : berkapasitas 700 Mb,
jenis ini bisa diburning berulang kali, bahkan bisa dilakukan penghapusan data
yang lama.
Keping DVD : berkasitas lebih dari 1
Gb, hanya bisa di burning beberapa kali saja. Media yang digunakan untuk
membaca keping DVD adalah DVD ROM
Keping DVD RW : berkapasitas lebih
dari 1 Gb, jenis ini bisa dilakukan burning berulang kali bahkan menghapus data
yang lama. Untuk menulis dan membaca keping DVD menggunakan DVD RW.
4. Flash Disk
flash disk,
mempunyai konsep sebagai sistem penyimpanan data yang mempunyai kapasitas yang
jauh lebih besar, dan menggunakan teknologi digital. Yang memanfaatkan alat
penghubung komputer bernama usb. Yang sengaja di gunakan sebagai pengganti
drive pembaca disket. flash disk juga jauh lebih praktis, karena dengan bentuk
mungilnya dan kapasitanya yang besar. Seberapa banyak data yang tersimpan,
cukup di simpan di dalam 1 buah flash disk saja. Media yang digunakan untuk
memasukkan flash disk melalui koneksi port USB. Port USB juga biasa digunakan
untuk mengkoneksi hubungan dengan printer dan scanner. Flash merupakan media
penyimpanan yang sangat efisien, karena bentukknya yang kecil, data tersimpan
dalam keadaan aman, tidak mudah rusak seperti disket, sehingga mudah di bawa
kemana-mana.
v Galilah informasi mengenai LCD dan
LED yang umum digunakan untuk menampilkan gambar atau sebagai layar gadget/TV!
A. LCD
LCD bekerja dengan memproduksi gambar
hitam dan berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh
serangkaian lampu teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di belakang
layar. Jutaan lampu tersebut akan dinyalakan dan dimatikan melalui LCD shutter
dengan melewatkan cahaya putih dengan
intensitas tertentu. Setiap shutter akan digabungkan dengan filter warna
yang akan melewatkan warna Red, Green, dan Blue (RGB). Shutter dan Filter yang
masing-masing merupakan sub-pixel ini berukuran sangat kecil, dan secara kasat
mata membentuk gabungan yang disebut dengan pixel.
Keunggulan
LCD :
·
Menghasilkan warna
yang lebih realistis
·
Teknologi anti glare
(tanpa bayangan)
·
Tersedia mulai ukuran
kecil hingga besar
·
Tidak ada radiasi
yang dipancarkan
·
Dapat digunakan
sebagai monitor computer
·
Kebutuhan sumber daya
listrik yang lebih rendah dibanding Plasma
Kelemahan
LCD :
·
Kualitas gambar akan
menurun apabila dilihat pada sudut pandang yang lebar
·
Untuk ukuran yang
besar, harganya lebih mahal apabila dibandingkan dengan Plasma
·
Refresh Rate dan
Response Time yang jauh lebih rendah dibandingkan Plasma, sehingga kadang
menghasilkan gambar yang kabur.
B. LED
LED
merupakan pengembangan dari
LCD dimana jenis ini menggunakan
LED Backlight sebagai pengganti cahaya fluorescent yang digunakan pada jenis
LCD sebelumnya. Ada dua macam bentuk
LED yang beredar di pasaran: RGB LED
dengan LED yang diletakkan di belakang panel layar, atau EDGE-LED dimana LED
diletakkan di sekeliling layar
Kelebihan
LED :
·
Tingkat contrast yang
jauh lebih tinggi dibandingkan LCD , setara atau bahkan lebih tinggi daripada
Plasma
·
Memungkinkan produsen
untuk memproduksi televisi layar datar dengan ukuran super tipis, dengan
ketebalan sekitar 2.5 cm
·
Lebih ramah
lingkungan
·
Konsumsi listrik yang
lebih rendah sekitar 20-30% dibandingkan LCD
konvensional
·
Berbagai produk
LED dari vendor terkenal menawarkan
fitur pemrosesan gambar digital, fitur Digital
Tuner, dan berbagai fitur terbaru lainnya.
·
Kelemahan LED
·
Harga yang lebih
mahal, pada saat ini untuk ukuran yang sama, harga LED yang termurah sekitar 1,5 kali lipat LCD konvensional
0 comments:
Post a Comment