Elastisitas merupakan ukuran sejauh mana pembeli
dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Di dalam ilmu ekonomi
dikenal dua macam elastisitas yaitu :
Elastisitas permintaan dan
Elastisitas penawaran.
A. Elastisitas Permintaan
Elastisitas
permintaan merupakan besar perubahan permintaan yang terjadi sebagai akibat
dari perubahan harga. Elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan terhadap
jumlah barang, jasa atau faktor produksi yang diminta, apabila terjadi suatu
perubahan dalam harga - baik harga barang itu sendiri maupun harga barang
lainnya - atau perubahan pendapatan konsumen. oleh karena itu kita kenal adanya
3 konsep elastisitas permintaan:
1. Elastisitas Harga
Elastisitas
harga dari permintaan mengukur derajat kepekaan atau tanggapan dari jumlah
barang, jasa atau faktor produksi yang diminta apabila harganya berubah.
Elastisitas harga, dengan demikian, adalah perbandingan atau rasio persentase
perubahan dalam jumlah yang diminta dengan persentase perubahan dalam harga. Tanggapan
ini pada masing-masing barang berlainan. Misalnya, apabila harga garam
mengalami perubahan, maka jumlah yang dibeli tidak begitu berubah. Tetapi bila
harga TV warna atau mobil berubah, jumlah yang diminta konsumen akan banyak
berubah. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa barang-barang kebutuhan pokok
mempunyai elastisitas harga rendah, sedangkan untuk barang-barang mewah
elastisitasnya tinggi.
Ada
5 kategori elastisitas harga. adalah :
(1).
Permintaan Elastis sempurna / tak
terhingga (Keadaan yang ekstrim), yaitu keadaan di mana kurva permintaan
berbentuk lurus horisontal. Situasi ini terjadi apabila nilai koefisien
elastisitas sama dengan tidak terhinggga. Ini terjadi bila jumlah permintaan
tidak terbatas pada tingkat harga tetap. Apabila harga naik sedikit saja dari
titik po , maka jumlah yang diminta jatuh ke tingkat nol, dan bila harga iurun
sedikit saja di bawah titik po, jumlah yang diminta naik dengan sangat yang
tidak bisa dihitung.
(2).
Permintaan inelastis sempurna. Situasi ini terjadi apabila nilai koefisien
elastisitas permintaan sama dengan nol. Ini terjadi bila jumlah permintaan
selalu tetap pada tingkat harga berapapun kurva permintaan yang inelastis
sempurna, yaitu kurva permintaan yang berbentuk lurus vertikal. Dua keadaan
yang ekstrim di atas memang jarang ditemui dalam kenyataan.
(3).
Permintaan elastis. Situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas
permintaan lebih besar satu. Ini terjadi bila presentase perubahan permintaan
lebih besar dari presentase perubahan harga. Kurva berbentuk agak mendatar, perubahan harga yang
kecil menyebabkan jumlah yang diminta banyak berubah. Besarnya elastisitas
adalah lebih dari 1. Dengan demikian tingkat elastisitasnya berbeda-beda
sepanjang kurva, berkurang dari kiri ke kanan.
(4). Permintaan elastis uniter . situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan sama dengan satu. Ini terjadi bila presentase perubahan permintaan sama dengan presentase perubahan harga., elastisitasnya sebesar 1, jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang sama dengan perubahan harga.
(5).
Terakhir adala permintaan inelastis. Situasi ini terjadi apabila nilai
koefisien elastisitas permintaan kurang dari satu. Ini terjadi bila presentase
perubahan permintaan lebih kecil dari presentase perubahan harga. Kurva ini digambarkan sebagai garis lurus
yang curam; jumlah yang diminta hanya berubah sedikit sekali apabila terjadi
perubahan dalam harga (dalam persentase). Besarnya elastisitas adalah kurang
dari 1.
2.
Elastisitas
Silang
Sejauh
ini pembahasan kita terbatas pada hubungan.antara persentase perubahan jumlah
barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang yang samo.
Elastisitas silang berhubungan dengan persentase perubahan jumlah suatu barang
yang diminta dengan persentase perubahan harga barang lainnya. Elastisitas
silang berlaku baik bagi barang-barang substitusi maupun barang-barang
komplementer. Apabila barang-barang adalah substitusi, kenaikan harga suatu
barang akan menyebabkan kenaikan jumlah barang lain yang diminta, dan
sebaliknya. Misalkan, bila harga
batako naik, maka permintaan terhadap batu merah akan meningkat, karena
sekarang batu merah menjadi lebih murah secara relatif. Elastisitas silang
untuk barang-barang substiusi dengan demikian adalah positip. Nilai elastisitas
silang yang besar atas 2 barang berarti
barang-barang tersebut merupakan substitusi dekat. Apabila barang-barang
mempunyai hubungan komplementer, kenaikan dalam harga suatu barang akan
menyebabkan penurunan jumlah barang lain yang diminta, dan sebaliknya.
Barang-barang komplementer adalah barang-barang yang penggunaannya
bersama-sama. Misalnya antara sadel sepeda dengan ban sepeda atau untuk kasus
yang ekstrim adalah antara sepatu kiri dengan sepatu kanan. Elastisitas silang
untuk barang-barang komplementer mempunyai nilai negatif, artinya, apabila
harga barang Y meningkat maka jumlah barang X yang diminta oleh konsumen akan
berkurang. Dengan demikian, nilai elastisitas silang yang besar (negatif) atas2
barang berarti barang-barang tersebut merupakan komplementer dekat. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa apabila nilai elastisitas adalah nol, berarti antara
dua barang yang sedang diukur tidak mempunyai hubungan.
3. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas
pendapatan adalah mengukur tingkat tanggapan jumlah suatu barang atau jasa yang
diminta apabila tingkat pendapatan berubah.
Untuk
hampir semua barang-barang dan jasa, hubungan ini adalah positip, dengan asumsi
bahwa masyarakat akan membeli lebih banyak barang atau jasa apabila
pendapatannya meningkat. Barang-barang seperti itu disebut sebagai
barang-barang normal (εy > 0). Sedangkan untuk barang-barang yang
justru lebih sedikit jumlah yang diminta dengan meningkatnya pendapatan,
merupakan barang-barang inferior ( εy < 0). Untuk barang-barang
normal yang dapat digolongkan kedilam barang mewah biasanya
mempunyai
εy > 1 .
Faktor-faktor
Utama yang Mempengaruhi
Faktor-faktor
utama yang mempengaruhi besar kecilnya elastisitas harga adalah :
(1) ada tidaknya barang substitusi
Apabila
tersedia substitusi dekat bagi konsumen, maka semakin tinggi elastisitas harga
suatu barang. Garam tidak mempunyai substitusi, oleh karena itu elastisitasnya
rendah . Walaupun harganya naik sekali, orang tetap membelinya, dan seandainya
harganya turun banyak, orang tidak akan lantas memborongaram. Sebaliknya, jika
harga TV warna naik, mungkin banyak orang yang akan beralih ke TV hitam-putih.
(2)
persentase pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk barang itu
Faktor
kedua yang mempengaruhi elastisitas harga adalah proporsi pendapatan konsumen
yang dibelanjakan untuk barang atau jasa. Bila proporsi tersebut besar, maka
permintaan cenderung lebih elastis. Tapi bila proporsi atau bagian pendapatan
itu kecil, permintaan cenderung lebih inelastis. Sebagai contoh kita ambil lagi
garam dan TV. Meskipun misalnya harga garam naik 50% kenaikan tersebut mungkin
Rp.20, yang hanya bagian kecil dari pendapatan sebagian besar keluarga: Mereka
tidak akan banyak mengurangi pembelian garam. Sebaliknya kenaikan harga TV Rp.
50.000 mungkin tidak lebih dari 20%, tapi cukup menyebabkan sejumlah keluarga
menunda pembeliannya sampai tahun depan.
(3)
waktu yang diperlukan untuk penyesuaian terhadap harga baru.
Faktor
ketiga yang menentukan elastisitas harga adalah waktu yang diperlukan para
konsumen untuk menyesuaikan harga baru: makin panjang waktu yang diperlukan
untuk menyesuaikan, akan semakin elastis permintaan suatu barang. Apabila harga
suatu barang berubah, untuk jangka waktu yang lebih lama jumlah yang diminta
akan barang itu menjadi semakin banyak.
B.Elastisitas
Penawaran
Elastisitas
penawaran adalah besarnya perubahan jumlah penawaran suatu barang atau jasa
sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas harga dari penawaran selanjutnya
disebut sebagai elastisitas penawaran mengukur derajat kepekaan atau tanggapan
jumlah barang, jasa atau faktor produksi yang ditawarkan apabila harganya
berubah. Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak jumlah jumlah barang
yang ditawarkan mengikuti perubahan harga barang tersebut . penawaran suatu
barang dikatakan elastisitas jika perubahan harga mengakibatkan perubahan besar
jumlah barang yang ditawarkan. Sedangkan penawaran dikatakan inelastis jika
perubahan harga mengakibatkan sedikit jumlah yang ditawarkan
Konsep
elastisitas memang menunjukkan suatu hubungan secara relatip, rasio antara
perubahan-perubahan dalam persentase dan tidak secara absolut. Kita tidak
menanyakan berapa jumlah yang ditawarkan berubah secara absolut sebagai akibat
terjadinya perubahan harga absolut.
1 a. Jenis-jenis elastisitas penawaran
dapat dikelompokkan ke dalam 5
kategori:
(1) Penawaran elastis tak terhingga (elastis sempurna).
Situasi ini terjadi bila nilai koefisien elastisitas penawaran sama dengan
tidak terhingga. Ini merupakan situasi dimana apabila terjadi perubahan harga,
walaupun sedikit, akan mengakibatkan perubahan jumlah penawaran yang sangat
besar. Penawaran ini berubah dengan
jumlah yang tak terhingga karena perubahan harga yang sangat kecil saja. lni
memang kasus yang ekstrim dan tidak ada dalam kenyataan. Bentuk kurva
penawarannya garis lurus horisontal.
(2)
Penawaran inelastis sempurna. Situasi ini terjadi bila nilai koefisien
elastisitas penawaran sama dengan nol. Ini terjadi bila perubahan harga sama
sekali tidak mempengaruhi jumlah penawaran. penawaran ini yaitu keadaan di mana
tidak ada tanggapan sama sekali dari penawaran berapapun harga berubah. Ini
juga merupakan suatu kasus yang ekstrim, dan besarnya elastisitas adalah nol.
(3) Penawaran elastis, di mana persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada persentase perubahan
harga barang yang bersangkutan. Besarnya elastisitas adalah lebih dari 1 dan
kurva penawarannya mendatar .
(4) Penawaran elastisitas satuan, terjadi apabila persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan adalah benar-benar sama dengan persentase
perubahan harganya. Besarnya elastisitas, dengan demikian, akan selalu 1 dan
kurvanya merupakan garis lurus yang melalui titik origin.
(5) Penawaran yang inelastis, yaitu suatu
keadaan di mana persentase perubahan jumlah yang ditiwarkan lebih kecil dari
persentase perubahan harganya, besarnya elastisitas lebih kecil dari 1, dan
bentuk kurvanya curam.
b. Faktor-faktor
yang mempengaruhi elastisitas
Besarnya
elastisitas penawaran dalam kenyataan berbeda-beda untuk tiap-tiap barang dan
jasa. Besarnya elastisitas tersebut ditentukan oleh dua hal:
(1)
Adanya perubahan dalam biaya yang disebabkan perusahian mengubah jumlah output
yang dihasirkan (yang merupakan antisipasi adanya perubahan harga output).
Apabila percenfire tertentu dari kenaikan output yang dihasilkan perusahaan.
hanya menyebabkan persentase kenaikan biaya per satuan yang kecil, dapat
diperkirakan bahwa penawaran barang tersebutakan elastis, dan sebaliknya.
(2) Waktu yang diperlukan bagi perusahaan
untuk memperluas atau menciutkan jumlah yang dihasilkan. Suatu kenaikan harga
m0ngkin hanya akan mendorong kenaikan jumlah yang ditawarkan sedikit saja dalam
jangka pendek, tapi untuk jangka waktu yang lebih lama lagi kenaikan jumlah
yang ditawarkan mungkin meningkat. Dapat dikatakan bahwa elastisitas penawaran
akan lebih tinggi dalam jangkapaniang daripada dalam jangka pendek. Dengan
demikian, penyesuaian waktu juga merupakan faktor yang penting dalam
mempengaruhi elastisitas penawaran.
0 comments:
Post a Comment