Profil Facebook

https://www.facebook.com/adhie.frazzethyaa

Pages

Saturday, March 14, 2015

Materi Elastisitas



Elastisitas merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Di dalam ilmu ekonomi dikenal dua macam elastisitas yaitu :  Elastisitas permintaan dan  Elastisitas penawaran.

A.  Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan merupakan besar perubahan permintaan yang terjadi sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan terhadap jumlah barang, jasa atau faktor produksi yang diminta, apabila terjadi suatu perubahan dalam harga - baik harga barang itu sendiri maupun harga barang lainnya - atau perubahan pendapatan konsumen. oleh karena itu kita kenal adanya 3 konsep elastisitas permintaan:
1. Elastisitas Harga
Elastisitas harga dari permintaan mengukur derajat kepekaan atau tanggapan dari jumlah barang, jasa atau faktor produksi yang diminta apabila harganya berubah. Elastisitas harga, dengan demikian, adalah perbandingan atau rasio persentase perubahan dalam jumlah yang diminta dengan persentase perubahan dalam harga. Tanggapan ini pada masing-masing barang berlainan. Misalnya, apabila harga garam mengalami perubahan, maka jumlah yang dibeli tidak begitu berubah. Tetapi bila harga TV warna atau mobil berubah, jumlah yang diminta konsumen akan banyak berubah. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa barang-barang kebutuhan pokok mempunyai elastisitas harga rendah, sedangkan untuk barang-barang mewah elastisitasnya tinggi.
Ada 5 kategori elastisitas harga. adalah :

(1). Permintaan  Elastis sempurna / tak terhingga (Keadaan yang ekstrim), yaitu keadaan di mana kurva permintaan berbentuk lurus horisontal. Situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas sama dengan tidak terhinggga. Ini terjadi bila jumlah permintaan tidak terbatas pada tingkat harga tetap. Apabila harga naik sedikit saja dari titik po , maka jumlah yang diminta jatuh ke tingkat nol, dan bila harga iurun sedikit saja di bawah titik po, jumlah yang diminta naik dengan sangat yang tidak bisa dihitung.

(2). Permintaan inelastis sempurna. Situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan sama dengan nol. Ini terjadi bila jumlah permintaan selalu tetap pada tingkat harga berapapun kurva permintaan yang inelastis sempurna, yaitu kurva permintaan yang berbentuk lurus vertikal. Dua keadaan yang ekstrim di atas memang jarang ditemui dalam kenyataan.   

(3). Permintaan elastis. Situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan lebih besar satu. Ini terjadi bila presentase perubahan permintaan lebih besar dari presentase perubahan harga. Kurva  berbentuk agak mendatar, perubahan harga yang kecil menyebabkan jumlah yang diminta banyak berubah. Besarnya elastisitas adalah lebih dari 1. Dengan demikian tingkat elastisitasnya berbeda-beda sepanjang kurva, berkurang dari kiri ke kanan.

(4). Permintaan elastis uniter . situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan sama dengan satu. Ini terjadi bila presentase perubahan  permintaan sama dengan presentase perubahan harga., elastisitasnya  sebesar 1, jumlah yang diminta berubah dengan persentase yang sama dengan perubahan harga. 














(5). Terakhir adala permintaan inelastis. Situasi ini terjadi apabila nilai koefisien elastisitas permintaan kurang dari satu. Ini terjadi bila presentase perubahan permintaan lebih kecil dari presentase perubahan harga.  Kurva ini digambarkan sebagai garis lurus yang curam; jumlah yang diminta hanya berubah sedikit sekali apabila terjadi perubahan dalam harga (dalam persentase). Besarnya elastisitas adalah kurang dari 1.


      2.   Elastisitas Silang
Sejauh ini pembahasan kita terbatas pada hubungan.antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang yang samo. Elastisitas silang berhubungan dengan persentase perubahan jumlah suatu barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang lainnya. Elastisitas silang berlaku baik bagi barang-barang substitusi maupun barang-barang komplementer. Apabila barang-barang adalah substitusi, kenaikan harga suatu barang akan menyebabkan kenaikan jumlah barang lain yang diminta, dan sebaliknya. Misalkan, bila harga batako naik, maka permintaan terhadap batu merah akan meningkat, karena sekarang batu merah menjadi lebih murah secara relatif. Elastisitas silang untuk barang-barang substiusi dengan demikian adalah positip. Nilai elastisitas silang yang besar  atas 2 barang berarti barang-barang tersebut merupakan substitusi dekat. Apabila barang-barang mempunyai hubungan komplementer, kenaikan dalam harga suatu barang akan menyebabkan penurunan jumlah barang lain yang diminta, dan sebaliknya. Barang-barang komplementer adalah barang-barang yang penggunaannya bersama-sama. Misalnya antara sadel sepeda dengan ban sepeda atau untuk kasus yang ekstrim adalah antara sepatu kiri dengan sepatu kanan. Elastisitas silang untuk barang-barang komplementer mempunyai nilai negatif, artinya, apabila harga barang Y meningkat maka jumlah barang X yang diminta oleh konsumen akan berkurang. Dengan demikian, nilai elastisitas silang yang besar (negatif) atas2 barang berarti barang-barang tersebut merupakan komplementer dekat. Dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila nilai elastisitas adalah nol, berarti antara dua barang yang sedang diukur tidak mempunyai hubungan.

      3. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan adalah mengukur tingkat tanggapan jumlah suatu barang atau jasa yang diminta apabila tingkat pendapatan berubah.
Untuk hampir semua barang-barang dan jasa, hubungan ini adalah positip, dengan asumsi bahwa masyarakat akan membeli lebih banyak barang atau jasa apabila pendapatannya meningkat. Barang-barang seperti itu disebut sebagai barang-barang normal (εy > 0). Sedangkan untuk barang-barang yang justru lebih sedikit jumlah yang diminta dengan meningkatnya pendapatan, merupakan barang-barang inferior ( εy < 0). Untuk barang-barang normal yang dapat digolongkan kedilam barang mewah biasanya
mempunyai εy > 1 .

Faktor-faktor Utama yang Mempengaruhi
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya elastisitas harga adalah :

 (1) ada tidaknya barang substitusi
Apabila tersedia substitusi dekat bagi konsumen, maka semakin tinggi elastisitas harga suatu barang. Garam tidak mempunyai substitusi, oleh karena itu elastisitasnya rendah . Walaupun harganya naik sekali, orang tetap membelinya, dan seandainya harganya turun banyak, orang tidak akan lantas memborongaram. Sebaliknya, jika harga TV warna naik, mungkin banyak orang yang akan beralih ke TV hitam-putih.

(2) persentase pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk barang itu
Faktor kedua yang mempengaruhi elastisitas harga adalah proporsi pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk barang atau jasa. Bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih elastis. Tapi bila proporsi atau bagian pendapatan itu kecil, permintaan cenderung lebih inelastis. Sebagai contoh kita ambil lagi garam dan TV. Meskipun misalnya harga garam naik 50% kenaikan tersebut mungkin Rp.20, yang hanya bagian kecil dari pendapatan sebagian besar keluarga: Mereka tidak akan banyak mengurangi pembelian garam. Sebaliknya kenaikan harga TV Rp. 50.000 mungkin tidak lebih dari 20%, tapi cukup menyebabkan sejumlah keluarga menunda pembeliannya sampai tahun depan.

(3) waktu yang diperlukan untuk penyesuaian terhadap harga baru.
Faktor ketiga yang menentukan elastisitas harga adalah waktu yang diperlukan para konsumen untuk menyesuaikan harga baru: makin panjang waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan, akan semakin elastis permintaan suatu barang. Apabila harga suatu barang berubah, untuk jangka waktu yang lebih lama jumlah yang diminta akan barang itu menjadi semakin banyak.

B.Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah besarnya perubahan jumlah penawaran suatu barang atau jasa sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas harga dari penawaran selanjutnya disebut sebagai elastisitas penawaran mengukur derajat kepekaan atau tanggapan jumlah barang, jasa atau faktor produksi yang ditawarkan apabila harganya berubah. Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak jumlah jumlah barang yang ditawarkan mengikuti perubahan harga barang tersebut . penawaran suatu barang dikatakan elastisitas jika perubahan harga mengakibatkan perubahan besar jumlah barang yang ditawarkan. Sedangkan penawaran dikatakan inelastis jika perubahan harga mengakibatkan sedikit jumlah yang ditawarkan
Konsep elastisitas memang menunjukkan suatu hubungan secara relatip, rasio antara perubahan-perubahan dalam persentase dan tidak secara absolut. Kita tidak menanyakan berapa jumlah yang ditawarkan berubah secara absolut sebagai akibat terjadinya perubahan harga absolut.
1        a. Jenis-jenis elastisitas penawaran
dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori:
 (1) Penawaran  elastis tak terhingga (elastis sempurna). Situasi ini terjadi bila nilai koefisien elastisitas penawaran sama dengan tidak terhingga. Ini merupakan situasi dimana apabila terjadi perubahan harga, walaupun sedikit, akan mengakibatkan perubahan jumlah penawaran yang sangat besar.  Penawaran ini berubah dengan jumlah yang tak terhingga karena perubahan harga yang sangat kecil saja. lni memang kasus yang ekstrim dan tidak ada dalam kenyataan. Bentuk kurva penawarannya garis lurus horisontal.
(2) Penawaran inelastis sempurna. Situasi ini terjadi bila nilai koefisien elastisitas penawaran sama dengan nol. Ini terjadi bila perubahan harga sama sekali tidak mempengaruhi jumlah penawaran. penawaran ini yaitu keadaan di mana tidak ada tanggapan sama sekali dari penawaran berapapun harga berubah. Ini juga merupakan suatu kasus yang ekstrim, dan besarnya elastisitas adalah nol.
 (3) Penawaran elastis, di mana persentase perubahan jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada persentase perubahan harga barang yang bersangkutan. Besarnya elastisitas adalah lebih dari 1 dan kurva penawarannya mendatar .
 (4) Penawaran  elastisitas satuan, terjadi apabila persentase perubahan jumlah yang ditawarkan adalah benar-benar sama dengan persentase perubahan harganya. Besarnya elastisitas, dengan demikian, akan selalu 1 dan kurvanya merupakan garis lurus yang melalui titik origin.
 (5) Penawaran yang inelastis, yaitu suatu keadaan di mana persentase perubahan jumlah yang ditiwarkan lebih kecil dari persentase perubahan harganya, besarnya elastisitas lebih kecil dari 1, dan bentuk kurvanya curam.
 
 




b.  Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas
Besarnya elastisitas penawaran dalam kenyataan berbeda-beda untuk tiap-tiap barang dan jasa. Besarnya elastisitas tersebut ditentukan oleh dua hal:
(1) Adanya perubahan dalam biaya yang disebabkan perusahian mengubah jumlah output yang dihasirkan (yang merupakan antisipasi adanya perubahan harga output). Apabila percenfire tertentu dari kenaikan output yang dihasilkan perusahaan. hanya menyebabkan persentase kenaikan biaya per satuan yang kecil, dapat diperkirakan bahwa penawaran barang tersebutakan elastis, dan sebaliknya.
(2) Waktu yang diperlukan bagi perusahaan untuk memperluas atau menciutkan jumlah yang dihasilkan. Suatu kenaikan harga m0ngkin hanya akan mendorong kenaikan jumlah yang ditawarkan sedikit saja dalam jangka pendek, tapi untuk jangka waktu yang lebih lama lagi kenaikan jumlah yang ditawarkan mungkin meningkat. Dapat dikatakan bahwa elastisitas penawaran akan lebih tinggi dalam jangkapaniang daripada dalam jangka pendek. Dengan demikian, penyesuaian waktu juga merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi elastisitas penawaran.




0 comments:

Post a Comment